Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Prabowo Terbukti Suap MK dan KPU untuk Menangi Pilpres

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto terbukti menyuap hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dalam unggahan itu disebutkan, Prabowo menyuap Rp 500 miliar per orang.

Namun, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi soal Prabowo terbukti menyuap hakim MK dan KPU untuk memenangi Pilpres 2024 muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah tautan kanal YouTube ini dengan judul:

GEMPAR SIANG INI || PRABOWO TERCYDUK CURANGI PILPRES, HAKIM MK & KPU DIB?YAR 500 M AGAR MENANG.

Kemudian dalam thumbnail video terdapat gambar beberapa orang memakai baju tahanan dan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan barang bukti.

Gambar tersebut diberi keterangan demikian:

DIBAYAR 500 M PERKEPALA. PRABOWO TERCYDUK SUAP HAKIM & KPU AGARA MENANG.

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar thumbnail video yang memperlihatkan beberapa orang memakai baju tahanan dan petugas KPK menunjukkan barang bukti.

Hasilnya, gambar tersebut identik dengan salah satu foto di laman Detik.com ini.

Gambar tersebut adalah momen petugas KPK menunjukkan sejumlah barang bukti kasus korupsi ekspor benih lobster yang menjerat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. 

Sementara, setelah video disimak sampai tuntas, tidak terdapat informasi soal Prabowo terbukti menyuap hakim MK dan KPU untuk memenangi Pilpres 2024.

Narator video hanya membacakan artikel di laman CNN Indonesia ini berjudul "Beredar Uang Berstempel Prabowo, TKN Imbau Laporkan Bawaslu".

Artikel tersebut memuat pernyataan Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Raja Juli Antoni terkait temuan uang pecahan Rp 20.000 berstempel "Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil".

Menurut Toni, uang tersebut bukan berasal dari TKN Prabowo-Gibran. Lantas, Toni meminta masyarakat untuk melapor ke pihak terkait seperti Bawaslu jika menemukan uang berstempel tersebut.

Selain itu, beberapa klip dalam video juga tidak terkait dengan narasi Prabowo terbukti menyuap hakim MK dan KPU.

Salah satu klip pada awal video yang menampilkan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, identik dengan video di kanal YouTube Kompas TV ini.

Dalam video itu Nusron menyayangkan beredarnya uang pecahan Rp 20.000 dengan stempel "Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil". Kata dia, beredarnya uang dengan stempel tersebut merugikan pasangan Prabowo-Gibran.

Kesimpulan

Narasi soal Prabowo terbukti menyuap hakim MK dan KPU untuk memenangi Pilpres 2024 adalah hoaks.

Thumbnail video merupakan hasil rekayasa.

Gambar aslinya memperlihatkan momen petugas KPK menunjukkan sejumlah barang bukti kasus korupsi ekspor benih lobster yang menjerat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Selain itu, judul video tidak sesuai dengan isinya.

Narator hanya membahas pernyataan Sekjen PSI sekaligus TKN Prabowo-Gibran, Raja Juli Antoni, soal temuan uang pecahan Rp 20.000 berstempel "Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil".

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/12/01/185900782/-hoaks-prabowo-terbukti-suap-mk-dan-kpu-untuk-menangi-pilpres

Terkini Lainnya

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke