Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Hari Eksekusi Hukuman Mati Ferdy Sambo Telah Ditetapkan

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial Facebook yang mengeklaim hari eksekusi hukuman mati mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo telah ditetapkan.

Ferdy Sambo dijatuhi vonis hukuman mati setelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan pembunuhan berencana terhadap eks ajudannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar di Facebook itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi soal hari eksekusi hukuman mati Ferdy Sambo dibagikan di Facebook oleh akun ini pada Rabu (15/2/2023).

Berikut narasi yang dibagikan:

HARI KEM4T!AN FS DITETAPKAN !! ISTANA BERDU-KA C!TA...

Narasi itu disertai video berdurasi 11 menit 11 detik yang telah mendapatkan lebih dari 2,5 juta tayangan sejak diunggah.

"Mantan pengacara Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara turut berkomentar jelang sidang putusan terkait pembunuhan berencana yang dialami Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Deolipa menerangkan bahwa Ferdy Sambo pantas mendapatkan hukuman yang diperberat denga sepertiga dari hukuman maksimal," demikian kutipan narasi yang dibacakan narator video.

Penelusuran Kompas.com

Narasi yang dibacakan narator berasal dari artikel JPNN.com, 9 Februari 2022, berjudul "Deolipa Yumara: Ferdy Sambo Pantas Mendapatkan Hukuman Mati!".

Artikel tersebut memuat komentar Deolipa Yumara, mantan pengacara Richard Eliezer atau Bharada E, salah satu terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Dalam artikel itu, Deolipa menerangkan bahwa Ferdy Sambo pantas mendapatkan hukuman yang diperberat dengan sepertiga dari hukuman maksimal.

Namun, artikel tersebut tidak memuat informasi apa pun terkait hari eksekusi hukuman mati Ferdy Sambo.

Adapun Ferdy Sambo dijatuhi vonis hukuman mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (13/2/2023).

Kendati demikian, vonis belum berkekuatan hukum tetap atau inkrah sehingga belum ada penetapan hari eksekusi. Pihak Sambo masih berpeluang mengajukan banding hingga kasasi.

Pada Kamis (16/2/2023) Ferdy Sambo resmi mengajukan banding ke PN Jakarta Selatan. Selain Sambo, tiga terdakwa lain dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J juga mengajukan banding.

"Pengajuan banding untuk terdakwa Kuat Ma’ruf pada tanggal 15 Februari 2023, sedangkan untuk terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Ricky Rizal diajukan pada tanggal 16 Februari 2023," kata Pejabat Humas PN Jakarta Selatan, Djuyamto, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (16/2/2023).

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim hari eksekusi hukuman mati Ferdy Sambo telah ditetapkan adalah hoaks.

Ferdy Sambo telah dijatuhi vonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (13/2/2023).

Kendati demikian, vonis itu belum berkekuatan hukum tetap atau inkrah sehingga belum ada penetapan hari eksekusi. Pihak Sambo masih berpeluang mengajukan banding hingga kasasi.

Pada Kamis (16/2/2023), Ferdy Sambo resmi mengajukan banding ke PN Jakarta Selatan atas vonis hukuman mati.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/02/17/202100882/-hoaks-hari-eksekusi-hukuman-mati-ferdy-sambo-telah-ditetapkan

Terkini Lainnya

[HOAKS] Tiga Anak di Rafah Berpura-pura Jadi Korban Serangan Israel

[HOAKS] Tiga Anak di Rafah Berpura-pura Jadi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Perempuan Jadi Korban Pembegalan di Baubau pada 28 Mei

[HOAKS] Seorang Perempuan Jadi Korban Pembegalan di Baubau pada 28 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Terowongan Menghubungkan Rafah ke Mesir

[HOAKS] Foto Terowongan Menghubungkan Rafah ke Mesir

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menilik Kabar TNI-Polri Usir Pasien dan Penutupan RSUD Madi, Papua

[KLARIFIKASI] Menilik Kabar TNI-Polri Usir Pasien dan Penutupan RSUD Madi, Papua

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Hujan Ikan Terjadi di Jalanan China, Bukan Iran

[KLARIFIKASI] Foto Hujan Ikan Terjadi di Jalanan China, Bukan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pengibaran Bendera Palestina di Puncak Piramida Mesir Hasil Rekayasa

[KLARIFIKASI] Video Pengibaran Bendera Palestina di Puncak Piramida Mesir Hasil Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Berdirinya Amnesty International dan Sepak Terjangnya...

Kilas Balik Berdirinya Amnesty International dan Sepak Terjangnya...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

Hoaks atau Fakta
Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

Hoaks atau Fakta
Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke