KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM memastikan erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tidak menyebabkan tsunami.
"Kabar yang beredar bahwa erupsi Gunung Semeru dapat menyebabkan tsunami adalah tidak benar," tulis PVMBG, dikutip dari akun Twitter resminya, Senin (5/11/2022).
Menurut PVMBG, dampak erupsi saat ini adalah abu vulkanik yang mendampak bagian barat daya, barat, dan selatan Semeru.
"Awan panas menjangkau kurang lebih 13 km ke arah tenggara dan tidak sampai laut," demikian penjelasan PVMBG.
Intensitas terpantau sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.
Lalu, dumber awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.
PVMBG mengimbau warga tidak beraktivitas di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Berdasarkan pantauan CCTV Semeru, fenomena APG terus berlangsung hingga Senin (5/12/2022) pukul 07.42 WIB. Jarak luncurannya bervariasi, antara 5 hingga 7 kilometer.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru Mukdas Sofian mengatakan, aktivitas Gunung Semeru pada periode pengamatan 5 Desember 2022 pukul 00.00-06.00 WIB mengalami satu kali awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik.
"Hasil pengamatan kegempaan hari ini selama enam jam, Gunung Semeru juga mengalami 29 kali letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22 mm dan lama gempa 65-120 detik," kata Sofian, dikutip dari Antara, Senin (5/12/2022).
Aktivitas Semeru juga terekam enam kali gempa guguran dengan amplitudo 1-8 mm dan lama gempa 50-140 detik, satu kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik jauh.
"Pengamatan visual, Gunung Semeru terlihat jelas, teramati asap kawah putih dengan intensitas tipis hingga sedang yang tingginya mencapai 500 meter dari puncak, kemudian angin lemah ke arah barat daya," tuturnya.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/12/05/122241382/pvmbg-erupsi-semeru-tidak-menyebabkan-tsunami