Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Polemik Lukas Enembe, Dugaan Gratifikasi Rp 1 Miliar hingga Kabar Main Judi di Luar Negeri

KOMPAS.com - Ditetapkannya Gubernur Papua Lukas Enembe menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi perbincangan publik belakangan ini.

Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena diduga menerima gratifikasi sebanyak Rp1 miliar.

Setelah ditelusuri, ternyata Lukas Enembe diduga tidak hanya menerima gratifikasi sebanyak Rp 1 miliar. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan adanya ketidakwajaran penyimpanan dan pengelolaan uang oleh Lukas yang angkanya mencapai ratusan miliar rupiah.

Kasus ini pun semakin menjadi sorotan karena adanya aktivitas Gubernur Papua di kasino saat berada di luar negeri.

Meski telah ditetapkan menjadi tersangka, namun sampai saat ini Lukas Enembe belum kunjungan memenuhi panggilan KPK.

Bahkan Lukas Enembe justru meminta izin untuk pergi ke luar negeri dengan alasan berobat. Rumah Lukas Enembe pun dijaga massa, mereka berunjuk rasa menyuarakan “Save Lukas Enembe.”

Berikut Kompas.com sajikan sejumlah fakta tentang kasus yang menjerat Gubernur Papua dua periode tersebut:

1. Menerima gratifikasi Rp 1 miliar

Gubernur Papua Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dugaan penerimaan gratifikasi sebesar Rp 1 miliar sejak 5 September 2022 lalu.

Dilansir dari Kompas.com, PPATK telah memblokir rekening Gubernur Papua Lukas Enembe setelah adanya permintaan KPK.

Sementara itu, menurut pengacara Lukas Enembe, kliennya ditetapkan tersangka gratifikasi senilai Rp 1 miliar terkait proyek di Papua.

Dalam perkara ini Lukas disangka menerima gratifikasi dari seseorang bernama Prijatono Lakka yang mentransfer uang sebesar Rp 1 miliar.

2. Terdapat 12 transaksi tidak wajar

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan, dugaan korupsi yang melibatkan Gubernur Papua Lukas Enembe nominalnya tidak hanya Rp 1 miliar.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya,  PPATK menemukan adanya  ketidakwajaran penyimpanan dan pengelolaan uang oleh Lukas yang angkanya mencapai ratusan miliar rupiah.

Menurut Mahfud, ada 12 laporan analisis PPATK soal dugaan transaksi tidak wajar yang melibatkan Lukas.

PPATK sendiri telah memblokir sejumlah rekening bank dan asuransi yang nominalnya mencapai Rp 71 miliar.

3. Mangkir dari panggilan KPK

Lukas Enembe mangkir dari panggilan KPK terkait kasus korupsi yang menyeret namanya. 

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, penyidik telah mengirimkan surat panggilan kepada Enembe pada 7 September 2022 atau 2 hari setelah ditetapkan sebagai tersangka.Namun, Lukas Enembe tidak hadir.

Enembe kemudian dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada 12 September 2022. Namun,  dia kembali tidak memenuhi panggilan itu.

KPK menjadwalkan pemeriksaan kedua Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pada Senin (26/4/2022) hari ini. Namun sepertinya kecil kemungkinan Enembe bakal menghadiri agenda pemeriksaan.

Sementara itu, melalui melalui kuasa hukumnya, Lukas Enembe justru meminta Presiden Joko Widodo mengizinkannya ke luar negeri untuk berobat.

4. Judi di luar negeri

Dilansir dari Kompas.com, Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman membeberkan aktivitas  Lukas Enembe bermain kasino di sejumlah negara pada Juli 2022.

Menurut Boyamin, Enembe memiliki tempat langganan untuk bermain judi di Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Pengacara Lukas Enembe, Aloysius Renwarin pun membenarkan bahwa kliennya berjudi di Singapura, tetapi ia mengatakan bahwa Lukas Enembe bermain judi menggunakan uang pribadi.

Sementara itu, PPATKmengungkap temuan soal dugaan penyimpanan dan pengelolaan uang yang tidak wajar oleh Lukas Enembe.

Setidaknya terdapat 12 temuan PPATK, salah satunya terkait setoran tunai yang diduga disalurkan Lukas Enembe ke kasino judi yang nilainya ditaksir mencapai setengah triliun lebih.

5. Dijaga massa

Setelah Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi oleh KPK, kediaman pribadinya dijaga sekelompok massa.

Kediaman Lukas Enembe terletak di wilayah Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Dilansir dari Kompas.com, Pada 12 September 2022, seribuan massa berkumpul di depan kediaman pribadi Lukas Enembe di Koya Tengah, Kota Jayapura.

Menurut Kapolsek Muara Tami, Kompol Yunan Plitomo, kondisi massa di kediaman Lukas Enembe dalam keadaan panas, sehingga aparat keamanan memilih tidak mendekat guna menghindari bentrokan.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/09/26/181200482/polemik-lukas-enembe-dugaan-gratifikasi-rp-1-miliar-hingga-kabar-main

Terkini Lainnya

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi dan Harvey Moeis Divonis Hukuman Mati

[HOAKS] Sandra Dewi dan Harvey Moeis Divonis Hukuman Mati

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harimau Mati Tertabrak Kendaraan di Tol Pekanbaru-Dumai

[HOAKS] Harimau Mati Tertabrak Kendaraan di Tol Pekanbaru-Dumai

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade

[VIDEO] Beredar Hoaks Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir

Hoaks atau Fakta
Kompilasi Konten Politik yang Dibuat dengan AI Generatif

Kompilasi Konten Politik yang Dibuat dengan AI Generatif

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke