Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benjamin Banneker, Ahli Matematika dan Astronom Kulit Hitam yang Berjuang Lawan Perbudakan

KOMPAS.com - Perbudakan menjadi salah satu catatan hitam dalam sejarah Amerika Serikat, terutama bagi masyarakat kulit hitam. Mereka harus berjuang keras untuk memperjuangkan kesetaraan, bahkan hingga sekarang setelah perbudakan telah dihapus. 

Dilansir dari History.com, ahli matematika dan astronom Benjamin Banneker menjadi salah satu tokoh kulit hitam yang berjuang keras memperjuangkan kesetaraan.

Salah satu cara yang dilakukan Banneker adalah mengirim surat protesnya kepada Sekretaris Negara AS Thomas Jefferson.

Jefferson dikenal sering berkirim surat dengan para ahli, namun Banneker bukan ahli biasa baginya karena berkulit hitam.

Banneker terlahir sebagai orang merdeka atau non budak dari perempuan berkulit hitam AS yang merdeka, dengan seorang pria kulit hitam Afrika yang pernah menjadi budak.

Tempat lahirnya kini bernama Ellicott City di negara bagian Maryland. Di kota itu dia mendapatkan dukungan pendidikan untuk mempelajari ilmu astronomi dan matematika dari keluarga kaya Ellicotts.

Banneker yang memprediksi waktu datangnya gerhana matahari dan membuat jam yang menunjukkan waktu yang tepat, menjadi salah satu pencapaian dia di ranah sains.

Andrew Ellicott pernah meminta Banneker untuk membantunya menyurvei batas-batas asli Distrik Columbia atau lebih dikenal sebagai Washington DC.

Tugas besar Banneker itu segera menarik perhatian Jefferson. Sejak saat itu, dia masuk dalam daftar ahli yang saling berkirim surat dengan Sekretaris Negara AS itu.

Selipkan surat protes dalam almanak

Menyusun almanak dan ephemerides atau bagan informasi terkait astronomi, merupakan bagian dari kepiawaian Banneker. Almanak adalah daftar hari khusus berdasarkan topik tertentu selama setahun.

Banneker telah membuat rancangan almanak siap terbit, lalu mengirimkannya ke Jefferson.

Pada 19 Agustus 1791 itu, ia pun menulis surat protesnya untuk diselipkan dalam almanak.


Untuk menyatakan protesnya terhadap langgengnya perbudakan, Banneker mengutip pembukaan Deklarasi Kemerdekaan AS dan mengaku kecewa pada Jefferson yang masih saja memiliki budak.

"Kami menganggap kebenaran ini sebagai bukti diri, bahwa semua manusia diciptakan sama..." bunyi kutipan itu.

Hal ini menjadi bukti bahwa sebetulnya pemimpin AS saat itu telah menerima langsung kritik atas praktik perbudakan dan diskriminasi terhadap komunitas Afrika-Amerika.

Jefferson membalas surat itu 13 hari kemudian dengan pujian akan almanak yang dihasilkan Banneker, dan telah dikirmkan kepada Marquis de Condorcet, seorang filsuf, matematikawan, dan abolisionis Perancis. Abolisinis merupakan kelompok yang ingin menghapus praktik perbudakan.

Namun, Jefferson mengembalikan topik diskriminasi pada kelompok berkulit hitam sendiri, bahwa bukan warna kulit yang menyebabkan diskriminasi, melainkan minimnya karya dan bukti eksistensi dari kelompok ini.

Setelah Banneker meninggal, Jefferson menyatakan keraguannya bahwa Banneker menulis sendiri almanak yang dikirimkan kepadanya.

Hingga kematiannya pada 1826, Jefferson terus mengutuk perbudakan sembari memilikinya di rumahnya.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/20/103435982/benjamin-banneker-ahli-matematika-dan-astronom-kulit-hitam-yang

Terkini Lainnya

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke