Cara Marcus Fernaldi Gideon Hadapi Tekanan Usai Tak Berhasil di Olimpiade Tokyo

KOMPAS.com - Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sempat mengalami masa usai tak berhasil membawa pulang medali emas dari Olimpiade Tokyo 2020. 

Marcus/Kevin datang ke Olimpiade Tokyo yang berlangsung pada Agustus lalu sebagai pemain ganda putra nomor satu dunia sekaligus unggulan pertama. 

Status tersebut membuat Marcus dan Kevin menjadi andalan Indonesia untuk meraih medali emas. 

Namun, realita berbicara lain. Marcus/Kevin tak berhasil berdiri di podium tertinggi ganda putra setelah tersingkir di perempat final. 

Baca juga: Marcus/Kevin Gatal Ingin Berlaga di Indonesia Masters dan Indonesia Open

Mereka kalah dua gim langsung dari pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. 

Kegagalan tersebut jelas menjadi pukulan tak hanya untuk Indonesia, tetapi juga bagi Marcus dan Kevin. 

Dari luar lapangan, banyak suara-suara yang mulai meragukan Marcus/Kevin. Meski butuh waktu yang tak singkat, Marcus/Kevin akhirnya kembali membuktikan mereka masih ada. 

Setelah kalah di final French Open 2021, mereka membayar lunas kegagalan tersebut di Hylo Open 2021. 

Pada final Hylo Open, Marcus/Kevin memastikan gelar juara setelah mengalahkan rekan senegaranya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. 

Marcus/Kevin menang dua gim langsung dengan skor 21-14 dan 21-19 dalam pertandingan yang berlangsung di Saarlandhalle, Jerman, Minggu (7/11/2021) tersebut. 

Saat ditemui awak media menjelang Indonesia Masters 2021, Marcus sadar bahwa ekspektasi masyarakat terhadapanya dan Kevin Sanjaya Sukamuljo kian meningkat seiring waktu. 

Baca juga: Momota Bicara soal Persaingan Tunggal Putra Jelang Indonesia Masters 2021

Kegagalan di Olimpiade pun diakuinya menambah tekanan untuk mereka. Namun, Marcus enggan terlalu memikirkan hal tersebut. 

"Kalau saya jangan terlalu dipikirkan. Tidak perlu terlalu didengarkan," kata Marcus Fernaldi Gideon usai latihan di Westin Resort, Sabtu (13/11/2021). 

"Soalnya semakin ke atas, kian banyak tekanan, kewajiban. Orang-orang ekspektasinya kami selalu juara. Tidak boleh kalah." 

"Final (French Open) aja kami gagal, kan? Akan tetapi, ya sudah kami nikmati saja. Kami enjoy apa yang senang kami lakukan," tutur Marcus.