Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greysia/Apriyani Raih Emas di Olimpiade Tokyo, Ini Kunci PB Jaya Raya Cetak Atlet Berprestasi

Kompas.com - 03/08/2021, 18:20 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberhasilan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 memperpanjang daftar atlet beprestasi dari PB Jaya Raya.

Ganda putri Indonesia, Greysia/Apriyani, menyabet medali emas seusai membekuk Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) di partai final, Senin (2/8/2021) lalu.

Pasangan nomor 6 dunia itu menang dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-15 dalam laga yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza.

Pencapaian Greysia/Apriyani membuat Indonesia berhasil meraih medali emas pertama di Olimpiade Tokyo 2020.

Selain itu, mereka juga menjadi ganda putri Tanah Air pertama yan sukses memenangi emas di pesta olahraga multicabang itu.

Prestasi Greysia/Apriyani pun membuat Indonesia telah menyabet emas di seluruh nomor cabor badminton Olimpiade.

Baca juga: Ketenangan Jadi Kunci Keberhasilan Greysia/Apriyani Rebut Medali Emas Olimpiade

Medali emas Indonesia di Olimpiade dibuka oleh Susy Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusima (tunggal putra) di Barcelona 1992.

Kemudian, ganda putra Rexy Mainaky/Ricky Subagja di Atlanta 1996, lalu Tony Gunawan/Candra Wijaya di Sydney 2000.

Taufik Hidayat menyabet emas nomor tunggal putra di Athena 2004, ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan (Beijing 2008).

Adapun Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi ganda campuran Indonesia peraih emas Olimpiade di Rio 2016.

Sebanyak empat wakil Indonesia peraih emas Olimpiade merupakan jebolan dari PB Jaya Raya.

Mereka adalah Susy Susanti, Tony Gunawan/Candra Wijaya, Hendra Setiawan/Markis Kido, dan terkini Greysia/Apriyani.

Baca juga: Apresiasi Kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, Grab Siapkan Uang Rp 1 Miliar

PB Jaya Raya mengungkapkan kunci utama yang membuat mereka kerap mencetak atlet berprestasi di Olimpiade.

Dikatakan Ketua Pengurus Yayasan Pembangunan Jaya Raya, Agus Setiadi Lukita, pembinaan para atlet sejak dini adalah faktor kunci.

Bahkan, sejumlah atlet juga mulai dibina sejak usai sekolah dasar seperti Apriyani Rahayu.

"Ini adalah upaya jangka panjang. Mengapa ada tradisi emas? Ini karena kami memiliki komitmen," kata Agus Setiadi Lukita dalam jumpa pers virtual yang juga dihadiri Kompas.com, Selasa (3/8/2021) siang WIB.

"Kalau bertanya kepada pelatih-pelatih kami, mereka itu merekrut para atlet dari usia SD. Nah, kemudian menjadi juara di usia sekian saat sudah dewasa."

Baca juga: Greysia Polii/Apriyani Rahayu Raih Emas Olimpiade, PB Jaya Raya Siapkan Bonus

Kemudian, kunci lainnya adalah ikatan yang kuat antara pelatih dan atlet yang sudah dibangun sejak dini.

"Kuncinya apa? Mulai dari latihannya, mendidik dari awal dan ketika mereka sudah dewasa pun ada hubungan batin," ujar Agus.

"Kalau dilihat, pemain-pemain yang sudah jadi ini memiliki hubungan-hubungan batin dengan klub, yayasan, dan dulu juga dengan pendirinya Pak Ciputra."

"Walaupun Pak Ciputra sudah tidak ada, tapi hubungan ini masih kami rasakan," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Agus Setiadi juga memaparkan bahwa Greysia/Apriyani akan mendapatkan bonus.

Baca juga: Ketua MPBI Usai Greysia/Apriyani dan Ginting Raih Medali Olimpiade: Kebanggaan Buat Bangsa Kita

PB Jaya Raya sendiri memiliki tradisi untuk memberikan bonus kepada para atletnya yang meraih medali emas di Olimpiade.

"Bagaimana dengan hadiahnya? Itu kami sudah komitmen sejak 1992 saat Susy juara," lanjutnya.

"Hadiahnya tidak ada prize money-nya, Yayasan akan memberikan kenangan-kenangan atau sekarang istilah kerennya bonus yang berguna untuk masa depan atlet."

PB Jaya Raya biasanya memberikan sebuah rumah setelah para atletnya pensiun seperti untuk Hendra/Kido.

Terkait hadiah untuk Greysia/Apriyani, PB Jaya Raya masih mempertimbangkan hadiah yang akan diberikan dan akan memberitahunya sesegera mungkin.

"Jadi, kalau pertanyaannya itu (hadiah) jangan khawatir, kita tinggal tunggu tanggal mainnya nanti," tutur Agus menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com