KOMPAS.com - Chef de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, optimistis target 40 besar bisa dicapai tim Merah Putih di Olimpiade Tokyo 2020.
Hal ini tak terlepas dari keberhasilan Greysia Polii/Apriyani Rahayu merebut medali emas di nomor ganda putri cabang bulutangkis.
Adapun medali emas diraih seusai Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) di partai final.
Bertanding di Musashino Forest Sport Plaza, Senin (2/8/2021), Greysia/Apriyani menang dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.
Hasil tersebut turut mengantarkan Indonesia meraup medali emas perdana di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: Klasemen Medali Olimpiade Tokyo: China Kokoh di Puncak, Indonesia 5 Medali
Pencapaian ini juga membuat Greysia/Apriyani mencatatkan sejarah untuk Indonesia.
Pasangan nomor 6 dunia itu adalah ganda putri Indonesia pertama yang sukses meraih medali emas di Olimpiade.
Pada saat itu, Indonesia telah mengoleksi empat medali, yaitu satu emas, satu perak, dan dua perunggu sehingga bertengger di peringkat ke-34 dalam klasemen medali Tokyo 2020.
Rosan Perkasa Roeslani begitu bersyukur hasil itu dan optimistis Indonesia dapat mencapai target 40 besar.
"Alhamdulillah, tradisi medali emas Olimpiade berhasil dipertahankan. Saya sangat bersyukur," kata Rosan dalam rilis NOC Indonesia yang diterima Kompas.com.
"Kontingen Indonesia kini berada di peringkat ke-34 klasemen perolehan medali. Target yang diberikan pemerintah adalah masuk 40 besar Olimpiade Tokyo 2020."
Baca juga: Greysia Polii/Apriyani Rahayu Raih Emas Olimpiade, PB Jaya Raya Siapkan Bonus
Sebelumnya, tiga medali Indonesia semuanya lahir dari cabor angkat besi.
Lifter junior Windy Cantika Aisah (49kg putri) dan Rahmat Erwin Abdullah (73kg putra) meraih perunggu.
Kemudian, satu medali perak dipersembahkan Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 61 kg putra.
Kontingen Indonesia kembali menambah perolehan medali seusai Anthony Sinisuka Gintang menyabet perunggu di sektor tunggal putra,