Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Haru Apriyani Rahayu Menangis di Pelukan Eng Hian Usai Raih Medali Emas

Kompas.com - 03/08/2021, 07:19 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apriyani Rahayu tak kuasa menahan air matanya ketika dipeluk oleh pelatihnya, Eng Hian, seusai merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Apriyani Rahayu sukses meraih medali emas bulu tangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii pada Senin (2/8/2021) siang WIB.

Greysia/Apriyani dipastikan meraih medali emas setelah berhasil mengalahkan unggulan kedua asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Seusai pertandingan final, publik Indonesia sudah melihat bagaimana Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menangis bahagia merayakan kemenangannya.

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu juga terlihat menangis terharu ketika menyayikan lagu "Indonesia Raya" di podium juara.

Baca juga: 3 Rekor di Balik Medali Emas Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo 2020

Seusai upacara penyerahan medali, Apriyani Rahayu kembali menangis terharu di pelukan pelatihnya, Eng Hian.

Momen yang terjadi di tempat latihan atau practice area Olimpiade Tokyo 2020 itu terekam dan kini videonya viral di media sosial.

Dalam momen tersebut, Apriyani Rahayu tak kuasa menahan tangis ketika mengucapkan terima kasih kepada Eng Hian yang telah mengantarnya meraih medali emas Olimpiade.

Suasana menjadi semakin haru ketika Eng Hian memberi pesan ke Apriyani agar tidak berhenti bekerja keras setelah berhasil meraih medali emas.

Eng Hian juga sempat sedikit mengenang bagaimana perjuangan Apriyani Rahayu yang hanya membawa uang Rp 200.000 ketika masuk pelatnas pada 2017.

Baca juga: Daftar Gelar Juara Greysia/Apriyani, Emas Olimpiade Masuk Koleksi

Berikut adalah percakapan Apriyani Rahayu dan Eng Hian ketika keduanya berpelukan seusai upacara penyerahan medali Olimpiade Tokyo 2020:

Apriyani: Terima kasih, Koh...

Eng Hian: Iya. Perjalanan masih panjang ya. Kamu luar biasa. Raih medali emas sebanyak-banyaknya.

Apriyani: Iya..

Perekam video: Bagaimana cerita Apriyani masuk pelatnas?

Eng Hian: Apriyani hanya membawa uang Rp 200.000 saat itu. Mau diapakan? Dia sangat luar biasa. Tidak pernah lelah. Tidak pernah capek.

Eng Hian: Program apa saja saya makan kok, kata Apriyani waktu itu. Luar biasa. Jangan pernah puas ya. Perjalanan masih panjang. Jangan pernah puas ya...

Apriyani: Iya, Koh. Terima kasih, Koh...

@feby.caniago

Apriyani PEJUANG LUAR BIASA ???? #ApriyaniRahayu #MedaliEmas

? suara asli - feby.caniago

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Apriyani Rahayu memang hanya bermodalkan raket dan uang Rp 200.000 ketika pertama kali masuk pelatnas pada 2017.

Baca juga: Profil Eng Hian, Pelatih Ganda Putri yang Antar Greysia/Apriyani Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo


Tidak lama setelah masuk pelatnas, Apriyani Rahayu langsung dipasangkan dengan Greysia Polii.

Momen itulah yang membuat Greysia Polii mengurungkan niatnya untuk pensiun.

Perjuangan serta kerja keras Greysia Polii dan Apriyani Rahayu selama empat tahun pada akhirnya terbayarkan dengan raihan medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Kesuksesan itu membuat Greysia Polii dan Apriyani Rahayu kini berstatus ganda putri Indonesia pertama yang berhasil meraih medali emas Olimpiade.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil mempersembahkan medali emas dari Olimpiade Tokyo 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Liga Indonesia
VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

Liga Indonesia
Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Badminton
PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

Timnas Indonesia
Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Liga Italia
Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Liga Inggris
Menilik Statistik Perjuangan Timnas U23 Indonesia di Piala Asia-Playoff Olimpiade

Menilik Statistik Perjuangan Timnas U23 Indonesia di Piala Asia-Playoff Olimpiade

Timnas Indonesia
Exco PSSI Ungkap Reaksi Ernando Ari soal Marteen Paes

Exco PSSI Ungkap Reaksi Ernando Ari soal Marteen Paes

Timnas Indonesia
Championship Series: Hindari Sanksi Komdis, Persib Imbau Bobotoh

Championship Series: Hindari Sanksi Komdis, Persib Imbau Bobotoh

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com