Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KOI: BWF Tidak Boleh Melempar Tanggung Jawab ke Pemerintah Inggris

Kompas.com - 19/03/2021, 14:48 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber Kemenpora

KOMPAS.com - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, kecewa dengan sikap BWF yang tidak bertanggung jawab soal dipaksa mundurnya tim Indonesia dari All England 2021.

Tim bulu tangkis Indonesia telah dipaksa mundur dari All England 2021 pada Kamis (18/3/2021) lalu.

Penyebab mereka mundur karena dalam pesawat yang tim Merah Putih tumpangi dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021), terdapat seseorang yang positif Covid-19.

Sesuai regulasi di Inggris, kontingen Indonesia pun harus menjalani isolasi selama 10 hari.

Baca juga: Dubes RI Bongkar Alasan Wakil Turki Sempat Lolos di All England

Alhasil, Jonatan Chiristie dkk dipaksa mundur dari turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu oleh pihak penyelenggara dan BWF karena jadwal All England yang tak bisa diganggu gugat.

Sontak, keputusan tersebut pun begitu menyita seluruh menyita perhatian mulai dari masyrakat Indonesia, pemerintah, hingga para lembaga olahraga di Tanah Air.

Hal ini juga turut dikomentari oleh KOI melalui Ketum Raja Sapta Oktohari.

Menurut Raja Sapta Oktohari, BWF bak melemparkan tanggung jawabnya ke Pemerintah Inggris

Baca juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Hariyanto Arbi Smes BWF

Hal tersebut dia yakini setelah melihat sikap BWF yang bak berlindung di balik regulasi Covid-19 di Inggris sehingga kontingen Indonesia tak bisa berbuat apa-apa selain mundur dari All England.

Padahal, sebelumnya ada tujuh atlet dari tiga negara yang sempat terdeteksi positif virus corona sebelum turnamen bergulir.

Namun, mereka mendapat lampu hijau setelah semua peserta melakukan tes PCR Swab ulang yang mengeluarkan hasil negatif.

Baca juga: Kode Keras dari Pemunduran Paksa Indonesia di All England 2021

Adapun pernyataannya itu disampaikan Raja Sapta ketika melakukan jumpa pers bersama Menpora Zainudin Amali di kantor Kemenpora, Jumat (19/3/2021) siang WIB.

"Setiap negara pasti punya protokol kesehatannya tersendirinya. Sehingga segala kegiatan yang ada harus beradaptasi dengan prokes yang ditetapkan oleh negara tersebut," Raja Sapta Oktohari.

"Kami dengan ini memberikan pernyataan sangat tegas kepada BWF agar tidak melempar tanggung jawab ke Pemerintah Inggris."

Baca juga: Polemik All England 2021, Mohammad Ahsan Sayangkan Komentar Warganet

"Kami sudah melayangkan surat kepada BWF dan NOC Inggris."

"Kepada BWF sifatnya protes, lalu NOC untuk meminta dukungan agar kita tidak di-Fait Accompli (menuruti kehendak tanpa bisa menolak) atas kepentingan BWF."

"Karena yang melaksanakan kegiatan bukan Pemerintah Inggris, tetapi panitia pelaksana All England," tuturnya menjelaskan.

Lebih lanjut, Raja Sapta Oktohari menyampaikan bahwa BWF harus bertanggung jawab penuh mengenai permasalahan ini.

Baca juga: KOI Bicara soal Polemik All England 2021, Singgung Olimpiade Tokyo

Dia pun tak ragu menyatakan Induk Bulu Tangkis Dunia itu sudah melakukan kesalahan fatal terkait dipaksa mundurnya tim Indonesia dari All England.

Belum lagi, banyak hal-hal tidak menyenangkan yang dilakukan terhadap tim Merah Putih setelah mendapat pemberitahuan dari NHS harus mengisolasi diri.

Salah satunya adalah kontingen Indonesia diusir dari venue dan dipaksa berjalan kaki ke hotel. Tim juga dikabarkan tidak mendapat jatah makanan lebih selama berada di karantina mandiri selain makan pagi.

"Ini sangat mengecewakan, BWF harusnya bertanggung jawab penuh atas keteledoran yang terjadi di All England," tegas Raja Sapta Oktohari.

"Kalau soal prokes, itu pasti dijalankan oleh setiap negara. Akan tetapi, BWF tidak boleh melemparkan tanggung jawabnya kepada Pemerintah Inggris."

Baca juga: Curhat Mohammad Ahsan soal All England 2021: Siap-siap Kena Tagihan...

"Kenapa? Karena ketika atlet kita yang sudah divaksin dan tes PCR sebelum berangkat dan PCR lagi pada saat landing, lalu tiba-tiba dikeluarkan dari pertandingan."

"Bahkan, tidak diperkenankan masuk bis dan lift. Apakah itu aturan dari Pemerintah Inggris? Bukan, itu dari panitia. Ini yang tidak bisa terima."

"Mereka tidak bisa berlindung di dalam regulasi yang sudah ada! Hal ini pun sudah Dubes RI di Inggris."

Sebagaimana yang telah disampaikan Raja Sapta Oktohari, KOI dan pihak-pihak terkait akan terus memperjuangkan keadilan atas perlakuan yang diterima tim Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bayern Muenchen Resmi Tunjuk Vincent Kompany Jadi Pelatih Baru

Bayern Muenchen Resmi Tunjuk Vincent Kompany Jadi Pelatih Baru

Bundesliga
Borneo FC Vs Bali United, Huistra Ingin Tempat Ketiga, Penawar Kecewa

Borneo FC Vs Bali United, Huistra Ingin Tempat Ketiga, Penawar Kecewa

Liga Indonesia
STY Ungkap Jadwal Jordi, Idzes, dan Hubner Gabung ke Timnas Indonesia

STY Ungkap Jadwal Jordi, Idzes, dan Hubner Gabung ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Gantikan Xavi, Hansi Flick Resmi Jadi Pelatih Barcelona

Gantikan Xavi, Hansi Flick Resmi Jadi Pelatih Barcelona

Liga Spanyol
Pelatih Persib Ungkap 'Masalah' Jelang Final Leg 2 Lawan Madura United

Pelatih Persib Ungkap "Masalah" Jelang Final Leg 2 Lawan Madura United

Liga Indonesia
Borneo FC Vs Bali United, Teco Ingin Akhiri Kompetisi dengan Kisah Indah

Borneo FC Vs Bali United, Teco Ingin Akhiri Kompetisi dengan Kisah Indah

Liga Indonesia
Kisah Perjuangan Greysia Polii dalam 'Menembus Garis Batas'

Kisah Perjuangan Greysia Polii dalam "Menembus Garis Batas"

Badminton
Hasil Singapore Open 2024: Singkirkan Wakil India, Apri/Fadia ke 16 Besar

Hasil Singapore Open 2024: Singkirkan Wakil India, Apri/Fadia ke 16 Besar

Badminton
Hasil Singapore Open 2024: Fajar/Rian ke 16 Besar Singkirkan Wakil Jerman

Hasil Singapore Open 2024: Fajar/Rian ke 16 Besar Singkirkan Wakil Jerman

Badminton
Hasil Singapore Open 2024: Pulangkan Wakil Perancis, Chico ke 16 Besar

Hasil Singapore Open 2024: Pulangkan Wakil Perancis, Chico ke 16 Besar

Badminton
Instruksi Wajib Persebaya bagi Pemain Terikat Kontrak Saat Libur Liga 1

Instruksi Wajib Persebaya bagi Pemain Terikat Kontrak Saat Libur Liga 1

Liga Indonesia
PSSI Siapkan Liga 1 Putri, Akan Bergulir pada 2026

PSSI Siapkan Liga 1 Putri, Akan Bergulir pada 2026

Liga Indonesia
Pelatih Singapura Akui Kualitas Empat Pemain Timnas Putri Indonesia

Pelatih Singapura Akui Kualitas Empat Pemain Timnas Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Kata Bellingham Usai Raih Gelar Pemain Terbaik La Liga 2023-2024

Kata Bellingham Usai Raih Gelar Pemain Terbaik La Liga 2023-2024

Liga Spanyol
Kata Jonatan Usai Gugur di Singapore Open 2024: Belum Bisa Terima...

Kata Jonatan Usai Gugur di Singapore Open 2024: Belum Bisa Terima...

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com