JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, menyatakan tekad untuk bisa melanjutkan tradisi medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti bisa dibilang tengah berada dalam performa yang bagus dan stabil.
Belum lama ini, duet Praveen/Melati berhasil meraih gelar juara All England Open 2020 pada bulan Maret lalu.
Pada laga final, keduanya menghentikan perlawanan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Mereka memenangi pertandingan dengan skor 21-15, 17-21, 21-8 setelah berduel selama 62 menit.
Hasil itu pun membawa Praveen/Melati menempati peringkat keempat dunia.
Baca juga: Bukti Praveen/Melati Lebih Sakti Main di Eropa
Sukses meraih gelar juara dari turnamen bulu tangkis prestisius All England Open merupakan hal yang luar biasa dalam karier Praveen/Melati.
Meski demikian, Praveen/Melati tidak bisa bersantai-santai saja.
Sebab, setelah ini, mereka juga akan dihadapkan dengan ekspektasi para penggemar untuk meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Pada Olimpiade Rio 2016, skuad bulu tangkis Indonesia berhasil meraih medali emas melalui pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Pencapaian Tontowi/Liliyana pada Olimpiade Rio 2016 iniliah yang pada akhirnya memberi dorongan tersendiri bagi Praveen/Melati.
Alih-alih merasa terbebani dengan ekspektasi publik, Praveen/Melati merasa target medali emas Olimpiade justru akan menjadi motivasi bagi mereka.
Praveen/Melati pun mengaku siap melanjutkan tradisi medali emas pada pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut.
Baca juga: Penundaan Olimpiade Bukan Masalah bagi Praveen/Melati
"Ada tradisi emas dari Tontowi/Liliyana pada tahun 2016, saya dan Mely (sapaan Melati) punya keinginan untuk meneruskan tradisi emas itu," kata Praveen Jordan, dilansir BolaSport dari Badminton Indonesia.
"Kami tidak melihat ini sebagai sebuah beban, tetapi ini merupakan tantangan bagi kami," ucap pebulu tangkis berusia 27 tahun tersebut.