KOMPAS.com - Ganda putra Indonesia, Muhammad Reza Pahlevi dan Sabar Gautama, berbagi cerita dalam menghadapi tantangan menjalani tiga turnamen badminton pada tur Eropa 2024.
Cerita ini dibagikan Sabar/Reza dalam sesi konferensi pers pada Selasa (2/4/2024), di Jakarta.
Sabar/Reza merampungkan tiga turnamen, yakni Orleans Masters, Swiss Open, dan Spain Masters yang berlangsung pada 12 hingga 31 Maret 2024.
Keduanya yang mengikuti turnamen tersebut, memeroleh hasil yang memuaskan, setelah kembali bertanding sejak Thailand Masters pada Januari 2024.
Mereka mencapai runner-up (Orleans Masters), babak semifinal (Swiss Open), dan keluar sebagai juara (Spain Masters).
Berkat catatan impresif dalam tiga turnamen terakhir yang diikuti, peringkat ganda Merah Putih ini naik dari 49 menuju ke-26 dunia.
Keberhasilan Sabar/Reza saat ini, tidak lepas dari usaha yang mereka upayakan untuk mengikuti turnamen.
Sabar/Reza mengalami tantangan ketika menjalani rangkaian turnamen, di mana harus membiayai seluruh kebutuhan akomodasi dan fasilitas dengan mengocek kantong pribadi dan bantuan sponsor yang terikat padanya.
"Dari awal kita urus sendiri, dari booking tiket pesawat, dan apartemennya cari budget yang paling masuk. Kita Airbnb, karena dari hotel ofisial harganya ga masuk di budget," ujar Reza.
Tidak berhenti berhenti di situ, juara Spain Masters 2024 tersebut, mengurus kebutuhan transportasi dari tempat penginapan hingga arena bertanding, dengan segala keterbatasan, di mana menggunakan transportasi publik seperti kereta untuk berpindah negara.
"Di perjalanan, kita itu perjalanan hampir 40 hari lebih. Kita kendala di Paris, setelah itu naik kereta. Naik kereta harus transit beberapa jam. Kurang lebih kita satu setengah hari di luar, sangat cape," tutur Reza.
Menjalani rangkaian pertandingan di Maret 2024, mereka tidak ditemani dengan sang pelatih, yakni Andrei Adistia.
Meski tidak bisa mendampingi secara langsung, Andre tetap memberikan arahan melalui saluran seluler setelah laga.
Tantangan yang dihadapi Sabar/Reza tidak berhenti di persoalan akomodasi, transportasi, serta fasilitas tinggal.
Sabar Gautama mengalami cedera bahu kala menghadapi Vendy/Lane (Inggris) di babak semi final Swiss Open 2024.
Cedera yang diterpa Sabar, sempat membuat keduanya ragu untuk melaju ke Spain Masters 2024 karena ada resiko otot tendonnya putus.
"Ketika mau main (Spain Masters), pagi-pagi coba shadow-shadow, pukul-pukul, sakit banget pegel. Ga bisa nih keknya," ujar Sabar.
Motivasi, kegigihan, serta tanggungjawab keduanya terhadap sponsor untuk menyelesaikan turnamen, lebih besar dari rasa sakit yang diderita.
Keikutsertaan bisa bertanding, tidak lepas dari tim dokter fisioterapi pelatnas yang memberi masukan kepada Sabar.
Keberanian untuk mengambil resiko disertai dengan konsultasi dokter terbukti ampuh sehingga bisa mencapai juara.
Peran bantuan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara setempat juga mempunyai andil untuk membantu Sabar dengan Reza.
"Terima kasih atas support dan doanya buat kita berdua, semoga kita semakin berprestasi lagi dan semoga kita makin bisa membanggakan Indonesia di setiap turnamen dan jangan lupa support badminton Indonesia," jelas Sabar.
Sabar/Reza dijadwalkan akan mengikuti tur Asia pada bulan Mei hingga Juni 2024, yakni Thailand Open, Malaysia Masters, Singapore Open, dan Indonesia Open.
https://www.kompas.com/badminton/read/2024/04/03/03300048/cerita-sabar-reza-ikuti-tur-eropa-2024-dari-akomodasi-urus-sendiri