Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dokter Gizi PBSI Buka Suara soal Berat Badan Rehan Naufal Kusharjanto

KOMPAS.com - Dokter gizi PBSI, dr. Paulina Toding, Sp.GK, angkat bicara soal kondisi fisik pemain ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto.

Rehan menjadi sorotan setelah fotonya yang memperlihatkan perutnya tersebar di media sosial usai kekalahan pada babak 16 besar China Open 2023 pekan lalu.

Kondisi tubuhnya dianggap tidak ideal sebagai atlet. Dokter gizi PBSI, dr. Paulina Toding mengatakan bahwa pihaknya sudah mengukur indeks massa lemak Rehan sebelum berangkat ke China Open 2023. 

"Saat Rehan mau berangkat ke turnamen China Open, indeks massa lemak di tubuhnya hasilnya memang normal walaupun mepet ke batas atas," kata dr. Paulina. 

"Untuk Rehan, pada saat kembal ke pelatnas, tentu dia akan kembali kami cek berapa berat badannya, termasuk massa lemak dan otot tubuhnya," ujar dr. Paulina. 

"Lalu akan mendapat menu khusus serta kami pantau perkembangannya agar berat badan dan massa lemaknya kembali berada di kisaran normal," ungkapnya. 

dr. Paulina Toding mengungkapkan bahwa pihaknya selalu rutin melakukan timbang badan setiap bulan untuk mengukur indeks massa lemak tubuh pada atlet. 

Ia juga mengungkapkan bahwa standar indeks massa lemak tubuh untuk atlet putra yaitu 10-18, sedangkan atlet putri di angka 18-26. 

Jika saat diukur kurang dari standar tersebut, dr. Paulina akan memberikan perlakuan khusus seperti menu tambahan dengan minum susu bagi atlet. 

Ia juga menegaskan bahwa nutrisi dan gizi semua atlet PBSI dikontrol untuk memetakan tindakan yang akan dilakukan jika kondisi tubuh mereka tidak sesuai standar kesehatan. 

"Nutrisi dan gizi semua atlet di pelatnas dikontrol. Sudah pasti dengan berdasarkan hasil timbangan yang mencakup komposisi tubuh," ujarnya. 

"Dari situ, kami tahu asupan apa yang harus ditambah atau dikurangi untuk atlet tersebut. Misalnya, asupan dengan penambahan susu tinggi kalori atau defisit kalori," tutur dr. Paulina. 

Secara umum, dr. Paulina menilai indeks massa otot dan lemak atlet-atlet PBSI dalam angka normal. 

"Indeks massa otot dan lemak atlet-atlet di pelatnas hasilnya baik. Massa otot tubunya baik, untuk massa lemak juga berada dalam kisaran normal," katanya. 

"Walau berada dalam kisaran normal, tetapi kami diskusikan lagi ke atlet yang bersangkutan apakah sudah cukup nyaman dengan komposisi tubuh tersebut. Ini terkait kelincahan, endurance, dan power. Tentu saja atlet yang dapat merasakan," ungkapnya. 

"Menu harian atlet di pelatnas memang kami atur dengan ketat. Komposisinya harus lengkap, mulai dari karbohidrat paling banyak yaitu 40-60 persen, lalu protein 15 persen, dan lemak 25 persen. Kami juga memperhatian agar menu yang tersedia rendah lemak," kata dr. Paulina. 

Namun, dr. Paulina juga mengakui bahwa makanan menjadi salah satu masalah atlet saat bertanding di luar negeri. 

Asupan makanan yang banyak, tetapi tidak diimbangi dengan latihan berat seperti yang dijalani di pelatnas dapat menganggu keseimbangan tubuh pemain. 

"Kendala atlet saat bertanding di luar negeri adalah soal asupan makan banyak, tetapi tidak diimbangi dengan latihan yang berat seperti yang mereka dapatkan sehari-hari di pelatnas, sehingga sepulang dari luar negeri, berat badan atlet cenderung naik," ujarnya. 

"Harus diakui tipe badan seseorang itu berbeda-beda. Ada yang bawaannya sudah kurus dan atletis, tetapi ada pula yang berisi, sehingga perlu usaha lebih untuk membentuk tubuh yang sesuai untuk seorang atlet," ujarnya. 

Selain itu, dr. Paulina Toding juga menegaskan pihaknya selalu memberikan edukasi agar atlet dapat memilih makanan yang kaya akan gizi dan nutrisi. 

"Tidak hanya nutrisi dan gizi, atlet juga perlu diberi pengetahuan pentingnya cairan dan elektrolit ketika latihan atau bertanding. Setiap atlet yang akan bertanding, selalu kami bekali dengan suplemen yang cukup," ujarnya. 

"Kami juga terus mengedukasi dan meminta kesadaran atlet, terutama saat mengikuti turnamen di luar negeri untuk memperhatikan soal gizi dan nutrisinya, serta dalam memilih makanan yang baik," ungkap dr. Paulina Toding. 

https://www.kompas.com/badminton/read/2023/09/15/13284608/dokter-gizi-pbsi-buka-suara-soal-berat-badan-rehan-naufal-kusharjanto

Terkini Lainnya

Alasan Elkan Baggott Tidak Dipanggil Timnas

Alasan Elkan Baggott Tidak Dipanggil Timnas

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia Vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Maju Pukul 16.00 WIB

Jadwal Indonesia Vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Maju Pukul 16.00 WIB

Timnas Indonesia
Alasan Ribka Sugiarto Mundur dari PBSI

Alasan Ribka Sugiarto Mundur dari PBSI

Badminton
Tiket Semifinal Championship Series Persib Vs Bali United Habis, Suporter Tim Tamu Dilarang Hadir

Tiket Semifinal Championship Series Persib Vs Bali United Habis, Suporter Tim Tamu Dilarang Hadir

Liga Indonesia
Chelsea dan Kualifikasi Liga Eropa, Langkah yang Tepat Bagi Cole Palmer

Chelsea dan Kualifikasi Liga Eropa, Langkah yang Tepat Bagi Cole Palmer

Liga Inggris
Proposal Penghapusan VAR di Premier League Diyakini Bakal Gugur

Proposal Penghapusan VAR di Premier League Diyakini Bakal Gugur

Liga Inggris
Daftar Skuad Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tanpa Maarten Paes dan Elkan Baggott

Daftar Skuad Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tanpa Maarten Paes dan Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Lupakan Cedera, Apriyani Rahayu Bersiap Menuju Olimpiade Paris 2024

Lupakan Cedera, Apriyani Rahayu Bersiap Menuju Olimpiade Paris 2024

Badminton
Hasil Thailand Open 2024: Fikri/Bagas Gugur, Ahsan/Hendra Tumpuan Ganda Putra Indonesia

Hasil Thailand Open 2024: Fikri/Bagas Gugur, Ahsan/Hendra Tumpuan Ganda Putra Indonesia

Badminton
PBSI Ungkap Komitmen Apriyani Rahayu Tampil di Olimpiade Paris 2024

PBSI Ungkap Komitmen Apriyani Rahayu Tampil di Olimpiade Paris 2024

Badminton
Alasan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis pada Usia Muda

Alasan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis pada Usia Muda

Badminton
Tekad Pemain Persib Akhiri Dahaga Juara Satu Dekade

Tekad Pemain Persib Akhiri Dahaga Juara Satu Dekade

Liga Indonesia
Harapan PBSI Usai Kervin/Marcus Pensiun: Fikri/Bagas-Leo/Daniel Capai Performa Terbaik

Harapan PBSI Usai Kervin/Marcus Pensiun: Fikri/Bagas-Leo/Daniel Capai Performa Terbaik

Badminton
PSSI Ungkap Alasan Harga Tiket Timnas Indonesia Melonjak Drastis

PSSI Ungkap Alasan Harga Tiket Timnas Indonesia Melonjak Drastis

Timnas Indonesia
Mundur dari Pelatnas, Kevin Sanjaya Ungkap Rasa Syukur

Mundur dari Pelatnas, Kevin Sanjaya Ungkap Rasa Syukur

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke