KOMPAS.com - Pejabat di Kota Fuji Kawaguchiko, Jepang memutuskan untuk menutup pemandangan yang menampilkan kemegahan Gunung Fuji.
Kebijakan itu diambil setelah banyaknya wisatawan yang berbondong-bondong datang ke kota kecil itu untuk melihat cakrawala gunung ikonik di Jepang dari balik bangunan toko waralaba, Lawson.
Mereka menyebut lokasi itu sebagai "Gunung Fuji Lawson".
Wisatawan memadati trotoar kota untuk melihat puncak Gunung Fuji setinggi 3.776 meter di atas permukaan laut (mdpl). Mayoritas turis mengabadikan pemandangan itu dengan cara berfoto bersama.
Namun kini, pemandangan itu sudah tidak ditemukan lagi.
Diberitakan Reuters, Rabu (23/5/2024), pejabat kota setempat menutup pemandangan itu dengan kain penghalang berwarna hitam berukuran panjang 20 meter dan tinggi 2,5 meter.
Lantas, apa alasan pemerintah Jepang memasang kain untuk menutupi pemandangan Gunung Fuji dari kota Fuji Kawaguchiko?
Baca juga: Letusan Gunung Marapi Disebut Bisa Picu Aktivitas Gunung Fuji di Jepang, Ini Kata PVMBG
Pemasangan kain penghalang untuk menutupi pemandangan Gunung Fuji dari kota Fuji Kawaguchiko itu merupakan upaya terakhir yang dilakukan pejabat setempat dalam menjawab keluhan penduduk sekitar.
Penduduk mengeluhkan terganggu akibat lonjakan turis yang datang ke kota Fuji Kawaguchiko hanya untuk berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.
Kota Fuji Kawaguchiko yang indah itu memang mencatatkan rekor lonjakan pariwisata yang menjadi 3 juta orang sepanjang Maret-April 2024.
Sayangnya, lonjakan kedatangan turis itu justru mengganggu kehidupan penduduk sekitar. Mereka mengatakan, para turis enggan mematuhi lalu lintas dan membuang sampah sembarangan.
“Saya sangat senang orang asing datang ke kota kami,” kata Kikue Katsumata (73), salah satu penduduk yang sudah lama tinggal di kota kecil itu, masih dari sumber yang sama.
"Tetapi jika mengambil gambar di sini, jalannya agak sempit dan bisa berbahaya jika orang menyeberang tanpa menggunakan penyeberangan," imbuh dia.
Sementara itu, penduduk setempat lainnya, Kazuhiko Iwama (65) yang tinggal di sekitar lokasi mengatakan, para turis tersebut tidak mematuhi aturan lalu lintas.
Padahal, lalu lintas di sekitar lokasi itu terbilang cukup padat.