Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain, Apa Alasannya?

Kompas.com - 27/05/2024, 14:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pejabat di Kota Fuji Kawaguchiko, Jepang memutuskan untuk menutup pemandangan yang menampilkan kemegahan Gunung Fuji.

Kebijakan itu diambil setelah banyaknya wisatawan yang berbondong-bondong datang ke kota kecil itu untuk melihat cakrawala gunung ikonik di Jepang dari balik bangunan toko waralaba, Lawson.

Mereka menyebut lokasi itu sebagai "Gunung Fuji Lawson".

Wisatawan memadati trotoar kota untuk melihat puncak Gunung Fuji setinggi 3.776 meter di atas permukaan laut (mdpl). Mayoritas turis mengabadikan pemandangan itu dengan cara berfoto bersama.

Namun kini, pemandangan itu sudah tidak ditemukan lagi.

Diberitakan Reuters, Rabu (23/5/2024), pejabat kota setempat menutup pemandangan itu dengan kain penghalang berwarna hitam berukuran panjang 20 meter dan tinggi 2,5 meter.

Lantas, apa alasan pemerintah Jepang memasang kain untuk menutupi pemandangan Gunung Fuji dari kota Fuji Kawaguchiko?

Baca juga: Letusan Gunung Marapi Disebut Bisa Picu Aktivitas Gunung Fuji di Jepang, Ini Kata PVMBG

Alasan Jepang tutupi pemandangan Gunung Fuji

Pemasangan kain penghalang untuk menutupi pemandangan Gunung Fuji dari kota Fuji Kawaguchiko itu merupakan upaya terakhir yang dilakukan pejabat setempat dalam menjawab keluhan penduduk sekitar.

Penduduk mengeluhkan terganggu akibat lonjakan turis yang datang ke kota Fuji Kawaguchiko hanya untuk berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Kota Fuji Kawaguchiko yang indah itu memang mencatatkan rekor lonjakan pariwisata yang menjadi 3 juta orang sepanjang Maret-April 2024.

Sayangnya, lonjakan kedatangan turis itu justru mengganggu kehidupan penduduk sekitar. Mereka mengatakan, para turis enggan mematuhi lalu lintas dan membuang sampah sembarangan.

“Saya sangat senang orang asing datang ke kota kami,” kata Kikue Katsumata (73), salah satu penduduk yang sudah lama tinggal di kota kecil itu, masih dari sumber yang sama.

"Tetapi jika mengambil gambar di sini, jalannya agak sempit dan bisa berbahaya jika orang menyeberang tanpa menggunakan penyeberangan," imbuh dia.

Sementara itu, penduduk setempat lainnya, Kazuhiko Iwama (65) yang tinggal di sekitar lokasi mengatakan, para turis tersebut tidak mematuhi aturan lalu lintas.

Padahal, lalu lintas di sekitar lokasi itu terbilang cukup padat.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kesaksian Warga Palestina yang Diikat di Kap Mobil dan Dijadikan Tameng oleh Tentara Israel

Kesaksian Warga Palestina yang Diikat di Kap Mobil dan Dijadikan Tameng oleh Tentara Israel

Tren
Ethiopia Selangkah Lagi Miliki Proyek Bendungan PLTA Terbesar di Afrika

Ethiopia Selangkah Lagi Miliki Proyek Bendungan PLTA Terbesar di Afrika

Tren
Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Tren
Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Tren
Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Tren
Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Tren
Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Tren
Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Tren
Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Tren
Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Tren
Kata Media Asing soal PDN Diserang 'Ransomware', Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Kata Media Asing soal PDN Diserang "Ransomware", Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Tren
Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Tren
Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Tren
Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Tren
7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com