Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Kompas.com - 26/05/2024, 18:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi kecil yang diterbitkan di jurnal Toxicological Science pada 15 Mei 2024 menemukan adanya mikroplastik dan nanoplastik pada testis manusia.

Jumlah mikroplastik itu tiga kali lebih banyak daripada yang ditemukan di testis hewan dan plasenta manusia.

Ahli toksikologi Matthew Campen yang juga menjadi penulis studi itu mengatakan, mikroplastik adalah plastik dalam ukuran kecil dengan panjang kurang dari setengah mikron dan lebar sekitar 20-200 nanometer.

"Mereka terlihat seperti pecahan kecil, pecahan kecil dari plastik yang sudah sangat tua,” ujar dia, dilansir dari CNN.

Temuan itu diperoleh dari pengujian 23 testis milik mayat berusia 16-88 tahun yang sudah diawetkan.

Sampel tersebut kemudian dibandingkan dengan mikroplastik yang ditemukan di 47 anjing. Hasilnya, mikroplastik di dalam testis manusia jumlahnya tiga kali lebih banyak dari yang ditemukan di testis anjing.

Lantas, apa bahaya mikroplastik bagi manusia?

Baca juga: Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Bahaya mikroplastik bagi manusia

Plastik terbuat dari polietilen yang mengandung senyawa kimia dan logam berat, seperti ftalat, kadmium, dan timbal.

Kandungan ftalat digunakan untuk membuat plastik lebih fleksibel dan lebih sulit dipecah.

Meski ditemukan dalam ukuran kecil, senyawa kimia dalam mikroplastik bisa berdampak negatif dan memengaruhi kesehatan tubuh.

Berikut bahaya mikroplastik bagi kesehatan manusia:

1. Memengaruhi kualitas sperma

Masih dilansir dari sumber yang sama, mikroplastik di dalam testis pria bisa memengaruhi kualitas sperma.

Partikel sangat kecil itu dapat menyerang sel dan jaringan individu di organ-organ penting. Akibatnya, terjadi malformasi genital dan reproduksi yang berpengaruh terhadap menurunnya jumlah sperma.

Penelitian di Endocrine Society menunjukkan, jumlah sperma di berbagai belahan dunia telah turun setidaknya 50 persen selama 50 tahun terakhir.

Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui peran mikroplastik terhadap infertilitas, kanker testis, dan kanker lainnya.

Baca juga: Penelitian Ungkap Sejumlah Makanan Diam-diam Mengandung Mikroplastik

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com