Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Kompas.com - 29/04/2024, 21:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan NASA berhasil mengatasi gangguan komputer Voyager 1, pesawat antariksa nirawak yang dapat mencapai ruang antarbintang.

Keberhasilan tersebut memungkinkan Voyager 1 bisa kembali mengirimkan data, setelah lima bulan terakhir mengalami galat pembacaan chip, yang membuat transmisi robot penjelajah milik NASA ini tidak dapat diuraikan, sejak Kamis (14/11/2023) lalu.

Kesalahan pembacaan data komputer Voyager 1 itu sempat mengacaukan rekaman informasi sains dan teknik yang dikirimkan pesawat ke Bumi.

Perbaikan tersebut dikerjakan ilmuwan secara jarak jauh dari Bumi karena jaraknya yang sangat jauh dari lokasi Voyager 1, yaitu 15 miliar mil atau sekitar 24 miliar kilometer dari Bumi. Prosesnya memakan waktu sekitar lima bulan.

Baca juga: NASA Temukan Galaksi Tersembunyi yang Berisi Miliaran Bintang


Cara ilmuwan memperbaiki Voyager 1

Dikutip dari USA Today, Rabu (24/4/2024), awalnya, ilmuwan dari NASA dan Jet Propulsion Laboratory menemukan satu chip komputer di dalam subsistem data penerbangan pesawat ruang angkasa (FDS) yang tidak berfungsi.

FDS berguna untuk mengumpulkan informasi sains dan teknik, kemudian hasilnya dikirimkan ke Bumi. 

Selain itu, FDS juga bermanfaat untuk menyimpan sebagian memori dan kode perangkat lunak subsistem data penerbangan.

Para ilmuwan semula masih dapat menerima data dari Voyager 1, tetapi data yang diterima bersifat acak.

FDS diduga tidak dapat bekerja karena dihantam sinar kosmik. Selain itu, muncul dugaan kerusakan berasal dari perangkat keras yang sudah usang atau menua, karena pesawat luar angkasa ini kali pertama diluncurkan pada 1977.

Para ilmuwan kemudian memindahkan kode perangkat lunak dari chip ke bagian lain dari sistem memori subsistem.

Namun, kode tersebut terlalu besar untuk disimpan di satu lokasi di pesawat ruang angkasa. Para ilmuwan kemudian membagi kode menjadi beberapa bagian dan menyimpannya di tempat berbeda dalam subsistem.

Bagian kode disesuaikan untuk memastikannya berfungsi secara keseluruhan. Mereka lantas menguji perbaikan tersebut dengan memindahkan kode yang mengirimkan data tentang pesawat ruang angkasa.

Misi perbaikan tersebut kemudian berhasil dan Voyager 1 bisa kembali mengirimkan data yang dapat membaca status pesawat luar angkasa itu.

Karena jaraknya yang sangat jauh, dibutuhkan waktu 22,5 jam agar satu kali sinyal radio dapat mencapai Voyager.

Setelah itu, diperlukan waktu 22,5 jam lagi agar balasan dari Voyager 1 mencapai jaringan antena di Bumi.

Baca juga: NASA Ungkap Asteroid Seukuran Pesawat Terbang Tengah Menuju Bumi dengan Kecepatan Tinggi

Halaman:

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com