KOMPAS.com - Arbovirus adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan infeksi virus yang ditularkan ke manusia dari sekelompok serangga yang dikenal sebagai arthropoda.
Penyakit arboviral adalah istilah untuk menggambarkan infeksi akibat virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan arthropoda yang terinfeksi, seperti nyamuk dan kutu, menurut Departemen Kesehatan New York.
Infeksi ini biasanya terjadi selama bulan-bulan cuaca hangat, ketika nyamuk dan kutu sedang aktif. Nyamuk terinfeksi adalah jenis artropoda paling umum yang menyebarkan penyakit.
Siapa pun bisa tertular infeksi arbovirus, namun anak-anak dan orang tua lebih rentan terkena dampaknya.
Infeksi arbovirus juga dapat menyebar melalui transfusi darah, transplantasi organ, kontak seksual, dan dari ibu ke anak saat kelahiran tergantung pada virus spesifik yang terlibat.
Baca juga: Infeksi Virus B Mematikan Ditemukan di Hong Kong, Mungkinkah Menyerang Indonesia?
Dikutip dari laman Medical News Today, kebanyakan infeksi yang disebabkan oleh arbovirus tidak menunjukkan gejala.
Namun jika terjadi, gejalanya bisa berkisar dari penyakit ringan seperti flu hingga ensefalitis, kondisi peradangan dan pembengkakan di otak yang berpotensi mengancam jiwa.
Arbovirus neuroinvasif sering menyebabkan meningitis atau ensefalitis, yang gejalanya meliputi demam mendadak yang disertai gejala berikut:
Baca juga: Virus Zombi Purba Ditemukan di Arktik, Peneliti: Bisa Picu Pandemi Baru
Gejala arbovirus non-neuroinvasif sedikit berbeda. Sistem saraf tidak terpengaruh, sehingga biasanya tidak menyebabkan perubahan kondisi mental, seperti kebingungan atau kejang.
Namun, arbovirus non-neuroinvasif dapat menyebabkan demam disertai gejala berikut:
Baca juga: Sama-sama Bisa Menginfeksi, Apa Perbedaan Bakteri dan Virus?
Dilansir dari laman WebMD, berikut adalah beberapa jenis infeksi arbovirus dan penyebabnya:
Disebabkan oleh gigitan nyamuk Culex. Kebanyakan penderita tidak menunjukkan gejala, namun sekitar 1 persen akan mengembangkan penyakit yang lebih parah pada sistem saraf.
Penyakit ini ditularkan oleh kutu Ixodes scapularis, dan kebanyakan penderita tidak menunjukkan gejala.
Namun mereka yang punya penyakit parah mungkin mengalami infeksi pada otak atau pada selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
Baca juga: Sejarah Virus Ditemukan, Berawal dari Penyakit Tanaman pada Tembakau
Demam berdarah adalah penyakit arbovirus yang paling umum. Ini ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Infeksi lebih sering terjadi di Asia, Amerika Selatan, atau Afrika.
Penyakit berbahaya ini ditularkan oleh nyamuk Aedes yang dapat menyebabkan penyakit kuning, pendarahan, dan gagal ginjal.
Ditularkan oleh nyamuk Aedes, umumnya menyebabkan demam ringan, ruam gatal, nyeri sendi, dan radang mata (konjungtivitis).
Baca juga: Ilmuwan Temukan Virus dalam Kotoran Hewan, Bisa Menjadi Obat Antibiotik Baru