KOMPAS.com - Kebiasaan menunda adalah tindakan menunda atau mengerjakan suatu tugas hingga menit terakhir, bahkan melewati tenggat waktu.
Beberapa peneliti mendefinisikan kebiasaan menunda sebagai bentuk kegagalan pengaturan diri yang ditandai dengan penundaan tugas yang tidak rasional meskipun berpotensi menimbulkan konsekuensi negatif.
Dikutip dari laman Live Science, Fuschia Sirois profesor psikologi di Universitas Durham di Inggris mengatakan bahwa penundaan adalah tentang penghindaran.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal
Dibandingkan dengan tugas itu sendiri, sering kali emosi yang melekat pada suatu aktivitaslah yang menyebabkan orang menghindar atau menundanya.
Kebiasaan menunda adalah bentuk penundaan tertentu yang tidak perlu dan bersifat sukarela, yang berarti hal ini tidak disebabkan oleh kebutuhan seseorang untuk memprioritaskan tugas lain atau keadaan darurat yang tidak terduga.
Orang yang menunda-nunda biasanya melakukannya meskipun mengetahui bahwa tugas tersebut penting dan bisa merugikan jika tidak segera dikerjakan.
Baca juga: Alasan Samudra Pasifik Disebut sebagai Lautan Teduh, Berikut Asal-usulnya
Selain itu, orang yang suka menunda-nunda kronis biasanya kesulitan mengelola dan mengatur emosi mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa penundaan berhubungan dengan impulsif pada tingkat genetik dan mungkin merupakan sifat yang diwariskan.
Di sisi lain, faktor lingkungan sama pentingnya dalam membentuk respons seseorang terhadap tugas-tugas yang tidak menyenangkan.
Baca juga: Sama-sama Logam, Mengapa Besi Dapat Menempel pada Magnet sedangkan Emas Tidak?
Mengutip laman Verywell Mind, salah satu faktor terbesar yang berkontribusi terhadap penundaan adalah anggapan bahwa Anda harus merasa terinspirasi atau termotivasi tersebih dahulu untuk mengerjakan suatu tugas pada saat tertentu.
Ada banyak alasan lainnya mengapa seseorang memiliki kebiasaan menunda-nunda, termasuk:
Baca juga: 6 Tips Sederhana Menjalin Ikatan yang Kuat dengan Anjing Peliharaan
Penundaan kronis mungkin terkait dengan kondisi kesehatan mental tertentu, seperti:
Dikutip dari laman Psych Central, kebiasaan menunda-nunda bisa memberikan berdampak buruk bagi pelakunya.
Orang yang sering menunda-nunda memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dan lebih mungkin mengalami masalah kesehatan akut, seperti insomnia, masalah pencernaan, hingga ketegangan otot dan nyeri.
Baca juga: 6 Alasan Tidak Dianjurkan Minum Es Teh Manis Saat Berbuka Puasa
Selain itu, kebiasaan menunda-nunda berdampak pada penurunan prestasi akademik. Studi pada 2015 menunjukkan bahwa menunda tugas atau menunda belajar dapat menyebabkan:
Kebiasaan menunda juga bisa berdampak pada lingkungan kerja, di mana karyawan mengalami konsekuensi negatif ketika mereka menunda-nunda pekerjaan.
Penelitian pada 2013 menemukan bahwa penundaan dikaitkan dengan pendapatan yang lebih rendah, lebih banyak pengangguran, dan durasi kerja yang lebih pendek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.