Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 WNI Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21 Korea Selatan, Ini Kata Kemenlu

Kompas.com - 19/03/2024, 15:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua isnsinyur Indonesia diduga mencuri data teknologi jet tempur KF-21 di Korea Selatan.

Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korsel mengatakan, kedua WNI itu diduga menyimpan data pengembangan KF-21 di USB saat bertugas di Korea Aerospace Industries (KAI).

Tim penyelidik dari Badan Intelijen Nasional dan DCC telah menyelidiki data dan melarang dua WNI tersebut untuk meninggalkan Korea Selatan.

"Penyelidikan saat ini sedang dilakukan untuk mengetahui apakah data yang disimpan mengandung teknologi strategis,” ujar DAPA, dikutip dari Yonhap.

Sebagai informasi, KF-21 adalah proyek kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan yang mencapai 8,8 triliun won atau sekitar Rp 103 triliun.

Baca juga: Penjelasan Kemenlu soal 10 WNI Disebut Jadi Tentara Bayaran Ukraina

Penjelasan Kemenlu

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, saat ini dua WNI tersebut masih dalam proses pemeriksaan.

"Iya (dalam proses pemeriksaan), kan masin diverifikasi," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/3/2024).

Iqbal menyampaikan, hingga saat ini belum ada temuan konklusif apa pun terkait dengan proses pemeriksaan dan verifikasi tersebut.

Oleh sebab itu, dia menilai bahwa tuduhan tersebut terlalu gegabah.

"Saya kira terlalu jauh dan terlalu gegabah untuk mengatakan bahwa ada pencurian data dalam kasus ini," kata Iqbal.

Selama proses pemeriksaan dan verifikasi, KBRI Seoul terus memberikan pendampingan dan memonitor proses verifikasi tersebut.

Baca juga: WNI Tenggelam di Laut Jeju Korea Selatan, 4 Hari Belum Ditemukan

Proyek pesawat tempur KF-21

Proyek pesawat tempur KF-21 adalah proyek bersama antara Indonesia dan Korea Selatan yang bernilai 8,8 triliun won atau sekitar Rp 103 triliun.

Kedua negara tersebut sepakat memproduksi 120 unit jet tempur untuk Korea dan 48 jet tempur untuk Indonesia.

Sesuai kesepakatan awal pada 2014, Indonesia dibebankan 20 persen dari total biaya pengembangan pesawat tempur itu. Akan tetapi, dalam perkembangannya, Indonesia masih menunggak pembayaran karena keterbatasan APBN.

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kim Hong-kyun mengatakan, Indonesia tidak konsisten dengan komitmennya dan menunda pembayaran selama hampir 2 tahun.

Diperkirakan, Indonesia sejauh ini hanya membayar sekitar 278 miliar won atau Rp 3,3 triliun.

Pihaknya juga telah menanyakan nasib kelanjutan kerjasama kepada dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.

Disebutkan bahwa Indonesia setuju untuk melanjutkan kerjasama strategis antara kedua negara, termasuk pengembangan jet tempur bersama, seperti dikutip dari Korea JoongAng Daily.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com