Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 14-15 Maret 2024

Kompas.com - 14/03/2024, 06:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah wilayah di Indonesia akan dilanda cuaca ekstrem pada Kamis (14/3/2024) hingga Jumat (15/3/2024).

BMKG menyebut, cuaca ekstrem itu dapat berupa hujan lebat, angin kencang, petir, dan kilat yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir dan tanah longsor.

Lantas, wilayah mana saja yang berpotensi alami hujan lebat dan angin kencang pada 14-15 Maret 2024?

Baca juga: Mengenal Fenomena Hujan Berlian di Planet Uranus dan Neptunus, Apa Penyebabnya?

Wilayah yang berpotensi alami hujan lebat dan angin kencang

Berdasarkan data yang dirilis BMKG, berikut daftar wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, petir, dan kilat pada 14-15 Maret 2024:

14 Maret 2024

Wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Bengkulu
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

Wilayah yang berpotensi dilanda hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • DKI Jakarta
  • Gorontalo

Wilayah yang berpotensi dilanda angin kencang:

  • Sumatera Barat
  • DKI Jakarta
  • Sulawesi Barat

15 Maret 2024

Wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Sumatera Barat
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua.

Wilayah yang berpotensi dilanda hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Gorontalo
  • Sulawesi Selatan

Wilayah yang berpotensi dilanda angin kencang:

  • DKI Jakarta

Baca juga: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 91S Saat Musim Pancaroba, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Penyebab cuaca ekstrem

BMKG mengungkapkan, cuaca ekstrem itu dipicu adanya Bibit Siklon Tropis 91S yang terdeteksi di Samudra Hindia bagian tenggara selatan Jawa yang memiliki kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan udara 996.7 hPa serta bergerak ke arah tenggara.

Sistem ini menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Samudra Hindia selatan Jawa-NTB, dengan potensi sistem untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori tinggi.

Selain itu, Bibit Siklon Tropis 93P juga terdeteksi di Teluk Carpentaria bagian timur laut, Australia Utara, dengan kecepatan angin maksimum berada pada kisaran 15-20 knots dan tekanan udara minimum 1004 hPa.

Bibit Siklon Tropis ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Laut Arafura.

Selain itu, Bibit Siklon Tropis 93P juga menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) dari Laut Timor hingga perairan selatan Papua Nugini.

Halaman:

Terkini Lainnya

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Tren
10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com