Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Isu Keinginan Jokowi Bertemu Megawati Ditepis PDI-P dan Istana...

Kompas.com - 22/01/2024, 20:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan, beredar isu keinginan Presiden Joko Widodo untuk menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.

Isu ini muncul di tengah hubungan antara Jokowi dan PDI-P semakin renggang dalam beberapa bulan terakhir.

Banyak pihak menilai, keretakan hubungan keduanya terkait dengan perbedaan dukungan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Apalagi, Jokowi kerap melempar simbol keretakannya dengan PDI-P dengan mengenakan dasi berwarna kuning.

Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini bahkan tak menghadiri acara HUT ke-51 PDI-P pada 10 Januari 2024.

Lantas, benarkah isu ini?

Baca juga: Deretan Kader PDI-P yang Keluar Jelang Pilpres 2024, Terbaru Maruarar Sirait


Respons PDI-P

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto membantah isu Jokowi meminta bertemu dengan Megawati.

Kendati demikian, ia mengeklaim bahwa Megawati selalu terbuka untuk bertemu dengan siapa pun, termasuk pemimpin yang ingin memikirkan rakyat, bangsa, dan negara.

Jika ingin bertemu Megawati, Hasto menyarankan agar Jokowi didampingi oleh sejumlah tokoh.

“Kalau mau bertemu biar dikawal biar didampingi Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki dan Pak Ahok," kata Hasto, dikutip dari Kompas.com, Minggu (21/1/2024).

Diketahui, Sri Mulyani dan Basuki Hadi Muljono belakangan santer diisukan akan mundur dari kabinet Jokowi.

Baca juga: Di Balik Hengkangnya Sejumlah Kader PDI-P Jelang Pemilu 2024...

 

Bantahan Istana

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana juga membantah isu pertemuan Jokowi dan Megawati.

Ia menegaskan, tidak ada permintaan Jokowi untuk bertemu dengan Megawati.

“Terkait dengan narasi yang dikembangkan seolah-olah ada permintaan dari Bapak Presiden untuk bertemu, apalagi dihubungkan dengan Pemilu 2024, itu sama sekali tidak benar," ujarnya, dikutip dari Kompas TV, Senin (22/1/2024).

"Saya kira sudah dikonfirmasi juga oleh Sekjen PDI Perjuangan Mas Hasto yang juga mengatakan tidak benar ada permintaan untuk pertemuan,” sambungnya.

Namun, ia menyebutkan bahwa Jokowi tetap terbuka jika ada pertemuan dengan tokoh masyarakat atau rakyat.

“Pertemuan antara tokoh-tokoh bangsa, apalagi untuk kebaikan bangsa itu ada sesuatu yang sangat baik, perlu kita dukung dan itu adalah sesuatu yang sudah dijalankan oleh Bapak Presiden," tuturnya.

Menurutnya, Jokowi selama ini sudah banyak bertemu dengan tokoh-tokoh bangsa, ulama, tokoh-tokoh nasional dan daerah, serta masyarakat.

Baca juga: Alasan Maruarar Sirait Keluar dari PDI-P, Singgung Nama Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com