Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Khasiat Air Rebusan Lengkuas | Golongan Darah yang Rentan Stroke di Usia Muda

Kompas.com - 05/01/2024, 05:35 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa berita menjadi populer di kanal Tren sepanjang Kamis (4/1/2024) hingga Jumat (5/1/2024) pagi.

Salah satunya adalah soal manfaat minum air rebusan lengkuas rutin setiap hari.

Lengkuas mengandung senyawa aktif yang bisa menyehatkan tubuh dan meredakan beberapa gejala penyakit.

Selain itu, yang menjadi populer kanal Tren lainnya adalah soal jenis golongan darah yang paling rentan terkena stroke di usia muda.

Berikut selengkapnya:

1. Khasiat air rebusan lengkuas

Lengkuas populer di kalangan masyarakat karena bisa berfungsi ganda, menyedapkan sajian dan menyehatkan tubuh.

Lengkuas bisa direbus yang kemudian airnya dapat diminum setiap hari. Air rebusan lengkuas tersebut memberikan sejumlah khasiat yang baik bagi kesehatan.

Salah satu manfaat meminum air rebusan lengkuas adalah untuk meredakan peradangan.

Air rebusan lengkuas diketahui memiliki kandungan senyawa aktif seperti gingerol dan galangal yang bersifat antiinflamasi.

Manfaat Minum Air Rebusan Lengkuas secara Rutin, Apa Saja?

2. Golongan darah yang rentan stroke usia muda

Studi yang dilakukan pada 2022 menemukan hubungan antara golongan darah dan serangan stroke usia muda.

Golongan darah sendiri menggambarkan beragamnya bahan kimia yang ditampilkan pada permukaan sel darah merah kita.

Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa orang dengan golongan darah A lebih mungkin terkena stroke sebelum usia 60 tahun dibandingkan dengan golongan darah lain.

Berikut selengkapnya:

Studi Ungkap Golongan Darah Ini Lebih Rentan Terserang Stroke di Usia Muda

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com