Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kasus Sebaran Covid-19 di Indonesia, 2 Pasien Meninggal

Kompas.com - 12/12/2023, 20:15 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun, kasus Covid-19 di Indonesia cenderung mengalami kenaikan.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, periode 2-8 Oktober 2023 jumlah pasien yang terinfeksi sebanyak 65 kasus. Namun pada periode 20-26 November kasusnya melonjak hampir tiga kali lipat yakni 151 kasus.

Terbaru, dua pasien di DKI Jakarta diketahui meninggal dunia.

Kepala Surveilans Epidemologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan jika kedua pasien yang meninggal dunia berusia 81 dan 91 tahun dan memiliki komorbid stroke dan gagal jantung.

“Kedua pasien belum pernah vaksin sama sekali,” kata Ngabila, dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/12/2023).

Berikut update sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per Desember 2023:

Baca juga: Dinkes Ungkap Penyebab 2 Pasien Covid-19 di Jakarta yang Meninggal Dunia


Baca juga: Kasus Covid-19 di Singapura Tiba-tiba Naik Dua Kali Lipat, Apa Penyebabnya?

1. DKI Jakarta

Pada periode 4-10 Desember 2023, tercatat sebanyak 271 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta, 

Menurut Ngabila, tren kasus positif Covid-19 di Jakarta cenderung naik.

Dari seluruh pasien Covid-19 saat ini, sebanyak 90 persen di antaranya bergejala ringan dan menjalani isolasi mandiri.

Sisanya, 10 persen dari pasien, bergejala sedang dan dirawat di rumah sakit.

Meskipun demikian, Ngabila menjelaskan jika penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta diklaim masih dapat dikendalikan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apakah Vaksinasi Tahun Depan Masih Gratis?

2. Semarang, Jawa Tengah

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat ditemui di Kecamatan Candisari Semarang.KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat ditemui di Kecamatan Candisari Semarang.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/12/2023), kasus Covid-19 ditemukan di Kota Semarang, Jawa Tengah dan sudah dikonfirmasi oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti.

Warga yang positif Covid-19 di Semarang berjumlah delapan orang, yang terdiri dari tujuh orang Semarang, dan satu warga bukan berasal dari Kota Semarang.

Data tersebut juga dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, M Abdul Hakam.

Halaman:

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com