Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 10 Tahun di Kolombia Tewas Usai Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak di Kolam Renang

Kompas.com - 01/12/2023, 08:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang bocah di Kolombia bernama Stefania Villamizar Gonzalez (10) meninggal dunia setelah terinfeksi amoeba pemakan otak.

Stefania terinfeksi amoeba saat berlibur bersama keluarga di Santa Maria, Kolombia pada Juni 2023. Kala itu, ia disebut sempat berenang di sebuah kolam renang.

Dikutip dari Mirror, para ahli meyakini bahwa Stefani terinfeksi amoeba pemakan otak bernama Naegleria fowleri.

Amoeba tersebut sering ditemukan di kolam yang tidak dikelola dengan baik atau air yang menggenang.

Ibu Stefania, Tatiana Gonzalez percaya bahwa putrinya terinfeksi melalui hidungnya.

Baca juga: Warga AS Tewas Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak akibat Cuci Hidung Pakai Air Keran

Kronologi

Gejala infeksi seperti demam dan sakit telinga kemudian muncul sepulang dari liburan.

Meski begitu, gejala yang dialami oleh Stefania sempat berkurang secara signifikan setibanya di rumah.

Namun, dua minggu kemudian, ia mulai kejang-kejang dan kesulitan bangun dari tempat tidurnya.

Stefania kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk ditangani. Namun tiga minggu setelahnya ia meninggal dunia.

Para ahli yang menyelidiki kematiannya memutuskan bahwa penyebabnya adalah penyakit ensefalitis amoeba yang dipicu oleh infeksi Naegleria fowleri.

Baca juga: Amoeba Pemakan Otak, Mungkinkah Jadi Pandemi dan Masuk ke Indonesia?

Mengenal Naegleria fowleri

Naegleria fowleri akan memakan otak yang hampir selalu menyebabkan kerusakan neurologis parah.

Diketahui, penyakit ensefalitis amoeba akibat Naegleria fowleri ini memiliki kemungkinan kematian 97 persen pada korbannya, meski kasus infeksinya jarang terjadi.

Dilansir Daily Mail, Naegleria fowleri menginfeksi manusia dengan masuk melalui hidung.

Saat memasuki hidung, amoeba tersebut akan berjalan melalui saraf penciuman yang bertanggung jawab atas indra penciuman ke otak.

Hal tersebut kemudian mengakibatkan peradangan dan kerusakan parah pada saraf.

Infeksi amoeba tersebut juga menyebabkan kerusakan pada jaringan otak, terutama pada lobus frontal dan area penting untuk fungsi kognitif serta kemampuan motorik dan berbicara.

Karena kerusakan yang terjadi sangat parah, seseorang yang selamat dari infeksi ini harus belajar kembali berjalan dan berbicara.

Baca juga: Keanu Reeves Jadi Nama Senyawa Bakteri yang Baru Ditemukan Ilmuwan, Mematikan seperti John Wick

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com