Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Sambal Mahakarya Kuliner Nusantara

Kompas.com - 15/11/2023, 17:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

APABILA Perancis dan Italia membanggakan aneka ragam jenis saus sebagai mahakarya kuliner mereka masing-masing, maka Indonesia tidak kalah superlatif dalam mempersembahkan mahakarya kuliner khas Nusantara, yaitu sambal.

Pada 24 April 2009 di Jakarta, Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia berjaya menciptakan rekor dunia pembuatan dan penyajian sambal Nusantara dengan variasi terbanyak yang disajikan tak kurang dari 400 jenis sambal Nusantara dari segenap pelosok daerah Indonesia.

Pada saat bersejarah itu, DPP APJI DKI Jakarta berhasil menghimpun dan menyajikan ratusan jenis sambal Nusantara sebagai bukti nyata tak terbantahkan bahwa sambal memang merupakan mahakarya kuliner dan ekonomi kreatif Indonesia nan tiada dua di planet bumi ini.

Misalnya masyarakat Sunda kreatif mencipta sambal oncom, sambal dadak, sambal leunca, sambal goang, sambal serai, sambal cibiuk yang masing-masing siap merangsang nafsu makan serta menggoyang lidah para penggemar sambal.

Masyarakat Betawi mempersembahkan sambal jahe, sambal dengkek, sambal belimbing wuluh, sambal lengkio, sambal pucung yang siap bikin si Pitung makin perkasa dalam berpencak silat.

Dari rahim gastronomi Jawa Tengah lahir sambal pecel, sambal brambang asem, sambal lotis, sambal cabuk, sambal lethok, sambal ijo, sambal tempe, sambal tahu, sambal terong glatik.

Sementara Sidoarjo tersohor dengan sambal petis yang terasa pedas dan lezat dengan sambal matah khas Bali.

Sambal pecel beraneka ragam jenis terkait daerah. Sambal pecel Solo beda dari sambal pecel Madiun maupun Malang, apalagi Jakarta yang menggunakan kacang mete.

Masyarakat Manado mempersembahkan mahakarya kuliner mulai dari sambal dabu-dabu, sambal roa, sambal rica-rica sampai sambal bakasang.

Terus terang, saya menulis naskah sambal ini sambil bersusah-payah menahan air liur menetes keluar dari dalam mulut saya.

Menarik fakta bahwa setiap daerah dari Barat sampai ke Timur, dari Aceh sampai ke Papua masing-masing memiliki jenis sambal terasi dengan versi ramuan Bhinneka Tunggal Ika saling beda, namun bersatu padu dalam kelezatan tiada tara di marcapada yang cuma satu dan satu-satunya di dalam ketak-terhinggaan alam semesta.

Insya Allah, Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia segera menggalang kesatuan dan persatuan bersama pemerintah Indonesia menominasikan sambal sebagai mahakarya kuliner Indonesia untuk diakui oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia. MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com