KOMPAS.com - Konflik yang terjadi antara Hamas dengan Israel memicu unjuk rasa dari warga di berbagai negara.
Unjuk rasa diadakan untuk menunjukkan dukungan mereka kepada salah satu pihak, yakni Palestina maupun Israel.
Para pengunjuk rasa berkumpul di pusat kota maupun tempat-tempat umum sambil membawa bendera dari negara yang mereka dukung.
Baca juga: Deretan Negara yang Berdiri di Belakang Palestina dan Israel
Baca juga: Buntut Serangan Hamas, Netanyahu Akan Putus Pasokan Listrik, Makanan, dan Gas ke Gaza
Berbagai unjuk rasa dukungan kepada Palestina dan Israel pecah di berbagai negara. Beberapa orang bahkan ditangkap atas kerusuhan.
Di London, Inggris, ribuan orang menghadiri unjuk rasa sebagai respons atas konflik antara Israel dan Hamas.
Diberitakan Guardian, pendukung Palestina berunjuk rasa di depan kedutaan Israel di Kensington, Inggris pada Senin (9/10/2023) malam. Mereka meneriakkan dukungan ke Palestina dan penentangan ke Israel sambil menyalakan suar dan kembang api.
Sementara itu, sekitar 2.000 orang menghadiri acara peringatan untuk Israel di Westminster yang diselenggarakan oleh Dewan Deputi Yahudi Inggris dan Dewan Pimpinan Yahudi.
Aksi yang terjadi bersamaan membuat polisi harus memisahkan kelompok pro-Israel dan pro-Palestina di stasiun kereta bawah tanah tidak jauh dari kedutaan.
Dilansir dari Independent, tiga orang yang terlibat demonstrasi ditangkap. Anak 15 tahun ditangkap karena diduga melakukan penyerangan terhadap pekerja darurat, perusakan bermotif rasial, dan kepemilikan senjata.
Pria berusia 70 tahun ditangkap karena dicurigai melakukan perusakan bermotif rasial. Sementara pria berusia 29 tahun ditangkap karena dicurigai melukai orang dan memiliki senjata.
Baca juga: Respons Dunia Internasional terhadap Serangan Militan Palestina Hamas ke Israel
Ratusan orang berkumpul di Perpustakaan Negara Bagian Victoria di Melbourne, Australia untuk melakukan unjuk rasa pro-Palestina pada Selasa (10/10/2023).
Sekelompok mahasiswa melakukan pawai sambil mengibarkan bendera Palestina, menyerukan kebebasan bagi Palestina, serta meneriakkan slogan dukungan. Aksi ini mendapat penjagaan dari polisi.
Penyelenggara aksi Free Palestine Melbourne Bella Beiraghi mengatakan, unjuk rasa damai dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.
“Saya prihatin dan saya di sini untuk berdiri dalam solidaritas dengan Palestina dan kami akan melakukan aksi damai,” katanya, dilansir dari 9News.
Menanggapi kegiatan tersebut, Perdana Menteri Victoria Jacinta Allan akan bertemu dengan polisi untuk membahas rencana unjuk rasa tersebut.