Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Panas di Jawa Mencapai Puncak pada Oktober 2023 karena Zenit, Benarkah?

Kompas.com - 06/10/2023, 12:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan soal suhu panas pada siang hari di wilayah Jawa disebut akan mencapai puncaknya pada Oktober 2023 karena zenit, viral di media sosial.

Unggahan itu diunggah oleh akun X @zaki*** pada Sabtu (30/9/2023).

Dalam unggahan, terdapat foto yang menampilkan posisi Matahari berada tepat di atas posisi suatu benda.

Menurut pengunggah, suhu panas siang hari di Jawa itu disebabkan oleh gerak semu tahunan Matahari yang sedang condong ke belahan Bumi bagian selatan.

Gerak semu tahunan Matahari sedang condong ke belahan Bumi Selatan, mendekati zenith Jawa dan suhu panas siang hari akan mencapai puncaknya di Pulau Jawa pada bulan Oktober 2023,” tulis pengunggah.

Hingga Jumat (6/10/2023), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 615.000 kali dan mendapat 561 tanggapan warganet di kolom komentar.

Baca juga: Mengapa Orang Bisa Bersin Ketika Melihat Matahari? Berikut Penjelasannya

Lantas, bagaimana tanggapan BMKG?

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Suhu Panas di Indonesia dalam Beberapa Waktu Terakhir


Baca juga: Puncak Musim Hujan 2023 di Indonesia Menurut BMKG, Kapan Waktunya?

Penjelasan BMKG

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin membenarkan, saat ini posisi semu Matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator atau belahan Bumi bagian selatan.

Pergerakan tersebut nantinya membuat posisi Matahari berada di zenit wilayah Jawa atau lainnya.

Zenit adalah titik di langit yang berada langsung di atas kepala seseorang ketika melihat ke atas.

"Itu (zenit) adalah titik tertinggi di langit, di lokasi tempat kita berdiri. Jika membayangkan garis lurus dari atas kepala ke atas, garis itulah yang akan mencapai zenit. Jadi, zenit adalah titik 'tertinggi' di langit tepat di atas kita," ungkap Miming kepada Kompas.com, Selasa (3/10/2023).

Saat itu, sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator seperti Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh dampak penyinaran Matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya.

“Pemanasan sinar Matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari,” imbuhnya.

Baca juga: Indonesia Alami Cuaca Panas, Berapa Suhu yang Ditoleransi Tubuh?

Bukan salah satu penyebab

Suhu panas di Kota Semarang, Jawa Tengah bakal mencapai 39 derajat celsius bulan iniKOMPAS.COM/istimewa Suhu panas di Kota Semarang, Jawa Tengah bakal mencapai 39 derajat celsius bulan ini

Meski begitu, fenomena tersebut adalah salah satu dari sejumlah faktor lain yang menyebabkan peningkatan suhu udara secara drastis atau bahkan mencapai puncaknya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com