Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Siswi SD di Gresik Buta Dicolok Tusuk Bakso, Ini Kata Psikolog

Kompas.com - 19/09/2023, 21:00 WIB
Aulia Zahra Zain,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang murid sekolah dasar di Gresik, Jawa Timur mengalami buta permanen di salah satu matanya setelah dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya. 

Peristiwa itu terjadi karena korban menolak memberikan uang saat dipalak kakak kelasnya tersebut. 

Kejadian bermula saat korban sedang bermain di halaman sekolah, tiba-tiba saja dirinya ditarik oleh seorang siswa yang diduga kakak kelas ke salah satu lorong di sekolah. 

Kakak kelas korban meminta uang secara paksa, namun tidak dituruti oleh korban. Pelaku yang menjadi kesal, kemudian mencolok mata kanan korban menggunakan tusuk bakso. 

Perbuatan tersebut menyebabkan mata korban mengalami buta permanen dan menyebabkan korban trauma untuk kembali bersekolah. 

Lalu, kenapa siswa SD bisa menjadi pelaku perundungan atau bullying di sekolah? 

Baca juga: Siswi SD di Gresik Alami Kebutaan usai Dicolok Tusuk Bakso Kakak Kelas

Penjelasan psikolog

Psikolog klinis dan dosen Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo mengatakan, tindakan perundungan atau bullying yang dilakukan anak-anak seringkali tidak disadari oleh pelakunya.

Hal itu terjadi karena anak-anak usia SD mereka belum mengerti betul mengenai norma-norma.

"Mereka melakukan bullying karena mereka ingin mempertahankan dirinya sendiri agar tidak terlihat lemah di hadapan orang lain," kata Ratna saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/9/2023). 

Ratna jufa menyampaikan, anak-anak yang melakukan tindakan bullying biasanya terjadi karena merasa memiliki kuasa daripada yang lain. Hal ini tentu saja menjadi pengaruh psikologi dari anak-anak. 

Selain itu, anak-anak melakukan tindak bullying tidak hanya mendapat pengaruh dari lingkungan sekolah, keluarga, ataupun orangtua, tetapi bisa juga melalui dunia maya yang mereka lihat.

Hal ini karena mengakses informasi via online bisa mudah diakses oleh siapapun termasuk anak-anak. 

Baca juga: Kronologi Kasus Tudingan Bullying Kim Hieora yang Diungkap Dispatch

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com