Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Luis Rubiales, Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol yang Cium Bibir Pemain Wanita

Kompas.com - 29/08/2023, 19:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales resmi diskors oleh Federasi Sepak Bola Internasional FIFA selama 90 hari.

Hukuman tersebut merupakan imbas dari tindakannya yang secara sengaja mencium salah seorang pemain Piala Dunia Wanita Jenni Hermoso di bibirnya, setelah final di Sydney pada 20 Agustus 2023.

Tindakan Rubiales tersebut memicu kemarahan di seluruh dunia. Selain itu, pada Senin (28/8/2023), para presiden regional RFEF meminta Luis Rubiales mundur dari kursi presiden.

"Setelah kejadian baru-baru ini dan perilaku yang tidak dapat diterima yang telah merusak citra sepak bola Spanyol secara serius, para presiden regional meminta agar Luis Rubiales segera mengundurkan diri sebagai presiden RFEF," kata RFEF dikutip dari Sky News.

Lantas, siapa itu Luis Rubiales dan bagaimana profilnya?

Baca juga: Sepak Terjang Luis Suarez, Legenda Sepak Bola Spanyol Peraih Ballon dOr


Profil Luis Rubiales

Luis Rubiales lahir di Kepulauan Canary, Spanyol pada 1977. Ia kemudian dibesarkan di provinsi selatan Granada dan saat ini dirinya berusia 46 tahun.

Dalam kariernya di dunia sepak bola, Rubiales menepati posisi sebagai bek. 

Ia pernah bermain sebagai bek di liga divisi dua Spanyol untuk klub-klub seperti Mallorca B, Lleida, Xerez dan Levante pada tahun 2000-an.

Selama berada di Levante, Rubiales dipromosikan ke La Liga dengan membuat 53 penampilan di antara tahun 2004 dan 2008.

Saat berada di klub tersebut, Rubiales juga mengalami kontroversi kecil pertama dalam karirnya. Ia menyebabkan rekan-rekannya melakukan pemogokan karena gaji yang belum dibayar.

Pada 2009, Rubiales kemudian bermain satu musim untuk Alicante di divisi kedua sebelum pindah ke klub Skotlandia Hamilton Academical.

Bek sayap, yang saat itu berusia 32 tahun memainkan tiga pertandingan Liga Utama Skotlandia dan satu pertandingan Piala Liga untuk Accies pada Agustus 2009.

Akan tetapi, ia mengalami kekalahan di semua pertandingan tersebut dan meninggalkan klub hanya dua minggu setelah penandatanganan kontrak.

Ia mengatakan bahwa alasan ia meninggalkan klub karena keluarga, namun alasan sebenarnya adalah karena saat itu ia ingin pensiun.

Baca juga: Bus Suporter Tim Sepak Bola Brasil Alami Kecelakaan, 7 Tewas dan Puluhan Terluka

Jadi presiden AFE

Selanjutnya, pada Maret 2010, Luis Rubiales menjadi presiden persatuan Asosiasi Pesepakbola Spanyol (AFE).

Saat menjabat sebagai presiden AFE, Rubiales relatif bebas dari skandal. Rubiales menjadi presiden asosiasi pemain sepak bola tersebut hingga November 2017, menurut laporan BBC.

Ketika ia menjabat sebagai ketua federasi sepak bola, dia sudah menjadi dewan direksi di sana selama enam tahun.

Federasi tersebut menjalankan tim sepak bola nasional putra dan putri Spanyol serta liga semi-profesional dan amatirnya. Ini juga mengatur wasit untuk La Liga.

Beberapa minggu setelah menjabat, ia membuat keputusan besar, yaitu dengan memecat Julen Lopetegui, pelatih timnas Spanyol putra hanya dua hari sebelum pertandingan pertama mereka di Piala Dunia 2018 di Rusia.

Lopetegui telah menandatangani kontrak untuk bergabung dengan Real Madrid setelah turnamen tersebut, dan Rubiales menuduhnya tidak loyal kepada tim nasionalnya.

Dengan pengganti yang ditunjuk secara tergesa-gesa, Spanyol gagal melampaui babak 16 besar. Tahun berikutnya, Rubiales menjadi wakil presiden UEFA.

Pada tahun yang sama ia kembali menjadi berita utama karena memperluas Piala Super Spanyol dari dua tim pemenang La Liga dan Copa del Rey menjadi empat, termasuk juga runner up.

Dia juga memindahkan kompetisi ke Arab Saudi dengan biaya 40 juta dollar AS (Rp 609 miliar) setahun. Meskipun langkah ini menguntungkan, namun ini menuai kritik luas karena buruknya catatan hak asasi manusia dan perempuan di negara tersebut.

Baca juga: Rekor Skor Terbesar dalam Laga Sepak Bola, Lahir karena 149 Gol Bunuh Diri

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com