Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kereta Kencana Ki Jaga Rasa yang Bawa Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi

Kompas.com - 17/08/2023, 10:14 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kereta kencana Ki Jaga Rasa dipercaya untuk membawa duplikat Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih dan Teks Proklamasi dalam kirab budaya upacara HUT ke-78 RI.

Kirab budaya ini diawali dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Negara, Jakarta, tempat upacara HUT ke-78 RI dilaksanakan.

Dalam kirab budaya, kereta kencana Ki Jaga Rasa ditarik oleh enam kuda di depannya dengan pengawalan yang ketat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Tentang kereta kencana Ki Jaga Rasa

Dikutip dari KompasTV, kereta kencana Ki Jaga Rasa yang dibuat pada tahun 2008 merupakan Dedi Mulyadi, seorang anggota DPR RI.

Ki Jaga Rasa dibawa dari kediaman Dedi, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. 

Di kediaman Dedi, kereta kencana ini ditempatkan khusus yang diberi nama Bale Pemanah Rasa.

Menurut Dedi, kereta kencana Ki Jaga Rasa menjadi simbol pemimpin yang menjaga, melindungi, dan mengayomi masyarakat dengan penuh rasa.

Kereta kencana Ki Jaga Rasa sebelumnya dibawa pihak istana pada 10 Agustus 2023. Sebelum diberangkatkan dari Subang, diadakan upacara adat pelepasan kereta kencana tersebut.

Baca juga: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Sejarah, Teks, dan Maknanya

Filosofi Ki Jaga Rasa

Warga antusias menyambut kirab bendera pusaka merah putih di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Warga antusias menyambut kirab bendera pusaka merah putih di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2023).

Dikutip dari Kompas.com (17/8/2019), Dedi mengatakan, Ki Jaga Rasa memiliki makna dan filsafat yang luhur, jaga berarti merawat dan rasa berarti rasa atau hati.

Makna tersebut menurutnya kepemimpinan itu harus dibangun dari jiwa di hati sebagai kekuatan utama dalam melakukan pengelolaan.

Diharapkan, manusia bisa memperlakukan negara dan alam dengan hati yang tulus.

"Sehingga terhindarkan dari berbagai watak eksploitatif berlebihan yang menimbulkan kerusakan," kata Dedi.

Ia menuturkan, pembuatan kereta kencana Ki Jaga Rasa dibuat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur Sunda, yakni Prabu Siliwangi.

Menurutnya, pembuatan kereta kencana itu berawal dari keprihatinannya bahwa Sunda sudah kehilangan jiwa dan semangat masa lalunya.

Hal itu berbeda dengan suku lain seperti Jawa, Sumatera, Bugis yang masih menjunjung tinggi sejarah dan latar belakangnya dari masa lalu.

Baca juga: Kenapa Detik-detik Proklamasi Dimulai Pukul 10.00 WIB?

(Sumber: Kompas.com/Putra Prima Perdana | Editor: Caroline Damanik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com