KOMPAS.com - Sepak terjang pasukan Wagner, tentara bayaran yang balik menyerang Rusia, banyak mendapat perhatian pembaca.
Berita mengenai sejarah Wagner Group, sosok pimpinan pasukan Wagner Yevgeny Prigozhin, dan profil pasikan Wagner menarik untuk diikuti.
Selain mengenai pasukan Wagner, berita Populer Tren juga menampilkan sederet fakta dari kasus penemuan empat kerangka bayi di Banyumas, Jawa Tengah.
Ada pula berita mengenai pelajaran bahasa Inggris yang disebut dihapus dari pelajaran wajib SD.
Selengkapnya berikut ini berita Populer Tren sepanjang Minggu (25/6/2023) hingga Senin (26/6/2023).
Wagner Group (secara resmi disebut PMC Wagner) pertama kali diidentifikasi pada 2014.
Saat itu mereka mendukung pasukan separatis pro-Rusia di timur Ukraina.
Pasukan ini adalah organisasi rahasia, beroperasi sebagian besar di Afrika dan Timur Tengah, dan diperkirakan hanya memiliki sekitar 5.000 tentara yang berasal dari veteran resimen elit Rusia.
Sejak itu, Wagner Group telah berkembang pesat.
"Wagner hampir pasti sekarang memimpin 50.000 pejuang di Ukraina dan telah menjadi komponen kunci dari kampanye Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Inggris pada Januari 2023, dikutip dari BBC.
Selengkapnya bisa disimak di sini:
Sejarah Wagner Group, Tentara Bayaran yang Kini Balik Menyerang Rusia
Yevgeny Prigozhin dan kelompoknya, Wagner Group, menyita perhatian dunia usai aksi pemberontakannya terhadap Rusia.
Mereka berbalik arah menyerang Rusia, setelah sebelumnya turut membantu menyerang pasukan Ukraina.
Pasukan Wagner atau Wagner Group sendiri merupakan tentara bayaran swasta di bawah kepemimpinan Yevgeny Prigozhin yang selama ini berperang bersama tentara reguler Rusia di Ukraina.
Jauh sebelum mengendalikan pasukan tentara bayaran, Yevgeny Prigozhin pernah berjualan makanan cepat saji untuk menyambung hidup.
Dia juga pernah dijebloskan ke penjara akibat kejahatan "kelas teri".
Selengkapnya bisa disimak di sini: