Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Pengelola Sirkuit Mandalika Rugi dan Tanggung Utang Triliunan Rupiah

Kompas.com - 18/06/2023, 16:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengelola Sirkuit Mandalika, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) kini tengah menanggung beban utang sebesar Rp 4,6 triliun.

PT ITDC merupakan subholding Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT InJourney.

Utang ini diketahui berasal dari proyek pengembangan kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT InJouney, Dony Oskaria saat rapat bersama Komisi VI DPR RI pada Jumat (16/6/2023).

"Itu waktu kita mengambil alih Mandalika itu posisinya adalah mereka mempunyai short term liabilities Rp 1,2 triliun. Mereka mempunyai long term liabilities Rp 3,4 triliun," kata Dony.

Baca juga: Profil ITDC, BUMN yang Menanggung Utang Rp 4,6 Triliun dari Pengelolaan Mandalika

Selain itu, penyebab lain dari utang PT InJourney juga disebabkan oleh gelaran internasional seperti World Superbike (WSBK) yang justru merugikan.

Tak tanggung-tanggung, kerugian akibat dari WSBK bahkan mencapai Rp 100 miliar.

Karena itu, pihaknya berencana untuk menghapus gelaran WSBK di Sirkuit Mandalika.

"Tapi, yang WSBK ini menunjukkan kerugian. Sehingga, kami akan melakukan negosiasi untuk menghilangkan WSBK," papar Dony.

"MotoGP itu sudah kita hitung dan kita punya gap sekitar Rp 50 miliar. Ini yang sebenarnya kami carikan bagaimana kita mendapatkan tambahan sponsorship untuk menutupi gap ini," lanjutnya.

Baca juga: ITDC Berkomitmen Tetap Kembangkan Kawasan Mandalika

Pengelola dianggap tak serius

Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkoeflimansyah mengatakan, jerat utang ini akibat dari pengelolaan yang tidak serius.

Padahal, berbagai kegiatan di Mandalika selama ini telah didukung oleh pemerintah pusat dan daerah.

"Saya kira InJourney, ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), dan MGPA (Mandalika Grand Prix Association) jangan manja," ujarnya Jumat.

"Kalau ini dikelola dengan benar dan baik, menurut saya, mereka tidak akan rugi dan pasti untung," sambungnya.

Karena itu, pihaknya meminta agar pengelola Mandalika dapat mengelola setiap acara internasional secara serius.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com