Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Caviezel, Aktor yang Tersambar Petir Saat Perankan Yesus Kristus

Kompas.com - 08/04/2023, 14:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jim Caviezel, aktor utama dalam film Passion of The Christ pernah tersambar petir saat memerankan Yesus Kristus.

Passion of The Christ adalah film garapan sutradara Mel Gibson yang mengisahkan perjalanan sengara Yesus menuju tiang salib.

Saat dirilis tahun 2004 silam, film tersebut bercokol di puncak box office AS dan mampu meraup keuntungan hingga Rp 9,1 triliun.

Hingga hari ini film Passion of The Christ masih diputar ulang di platform streaming berbayar atau gereja jelang perayaan Jumat Agung dan Paskah.

Lantas, bagaimana bisa Caviezel tersambar petir ketika memerankan Yesus? Berikut pengakuannya.

Baca juga: Mengenal Semana Santa, Tradisi Paskah di Larantuka yang Lestari dari Abad ke Abad

Awalnya menolak perankan Yesus

Caviezel adalah aktor berkebangsaan AS.

Ia lahir di Mount Vernon, Washington pada 26 September 1968 dengan nama lengkap James Patrick Caviezel.

Sebelum terlibat dalam pembuatan Passion of The Christ, Caviezel sudah menolak peran sebagai Yesus dalam sebuah drama dan dua proyek TV.

Namun, peran sebagai Yesus akhirnya diterima Caviezel ketika ia didatangi oleh Gibson.

Pada saat itu, sang sutradara memang berencana mengangkat perjalanan sengsara Yesus di Bukti Golgota ke layar lebar.

Dari pertemuannya dengan Gibson, Caviezel kemudian mengiyakan tawaran sebagai Yesus karena ia menilai sang sutradara punya komitmen untuk mengangkat kisah Yesus tanpa batasan.

"Saya tidak melihatnya dan berkata, 'Saya Katolik, dan saya akan berperan sebagai Yesus'," kata Caviezel dikutip dari Today.

Baca juga: Golgota, Kisah Tempat Penyaliban Yesus yang Menyatukan Umat Kristen

Perjuangan Caviezel perankan Yesus

Selama memerankan Yesus di Passion of The Christ, Caviezel mengaku melewati perjuangan keras karena proses syuting yang tidak mudah.

Proses pengambilan gambar berlangsung di Italia, termasuk di Studio Cinecittà, kota tua Matera, dan kota Craco (Basicilicata) tahun 2003.

Caviezel mengatakan, ia bagun pukul 2 dini hari dan membutuhkan waktu 8 jam untuk merias wajah, termasuk mendandani tubuhnya.

Penata rias membutuhkan waktu lama karena mereka harus mensimulasikan luka, bengkak, dan daging yang robek layaknya kisah Yesus yang sebenarnya saat hendak disalib.

Ia mengatakan, proses syuting mengikuti alur perjalanan Yesus, termasuk deretan adegan penyiksaan.

Baca juga: 3 Fakta Patung Yesus di Sibea-bea, Lebih Tinggi dari Patung di Brasil

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com