Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang yang Punya Utang Lebih Galak daripada Penagih? Begini Menurut Psikolog

Kompas.com - 26/03/2023, 20:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sering terjadi orang yang berutang lebih galak daripada orang yang memberi utang saat ditagih.

Hal itu antara lain diketahui dari curhatan warganet di media sosial saat membagikan pengalaman menagih utang.

Nagih utang berasa pengen ngutang,” cuit salah satu warganet di Twitter, Minggu (26/3/2023).

Yang ngutang yang galak,” tulis warganet lainnya.

Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?

Baca juga: Soal Utang Rp 145 Juta di Warung di Balik Kemegahan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo: Duduk Perkara hingga Respons Gibran

Penjelasan psikolog

Dosen psikologi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Gita Aulia Nurani mengatakan, sikap lebih galak orang yang memiliki utang daripada pemberi utang merupakan bentuk pertahanan diri.

“Itu merupakan salah satu bentuk pertahanan diri atau defence mechanism,” ujar Gita kepada Kompas.com, Minggu (26/3/2023).

“Ketika seseorang berada di situasi yang menekan (ditagih utang), dia berada di situasi stressor, maka dia berupaya untuk mengeluarkan sebuah skema dalam dirinya untuk tidak lagi berada dalam posisi tersebut,” lanjutnya.

Baca juga: Benarkah Menagih Utang Bisa Dipidana?

Gita mengatakan, sikap masing-masing individu yang berutang berbeda-beda. Hal ini tergantung kepada masing-masing individu bagaimana dia menghadapi dan merespon situasi ketika ditagih.

“Tetapi untuk orang yang memang tidak punya pengendalian diri yang baik, cenderung akan mengeluarkan segala upaya agar tampak superior,” tuturnya.

Sehingga, orang yang ditagih utang akan berusaha untuk tidak mengembalikan apa yang seharusnya dikembalikan kepada penagih utang.

“Karena uang merupakan hal yang sensitif, merupakan dasar kebutuhan bagi kebanyakan orang,” jelasnya.

Baca juga: Utang Kampanye dan Dark Money

Tips memberi utang

Gita memberikan tips untuk orang yang ingin meminjamkan uang guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan terjadi.

Berikut tips yang perlu diperhatikan:

  • Memahami diri sendiri apakah sanggup jika uang tersebut dipinjamkan atau uang tersebut tidak berada di tangan sendiri untuk sementara waktu.
  • Mengenal dan mengukur orang yang ingin dipinjami, tetapi jauh lebih waspada jika orang tersebut belum terlalu dikenali.
  • Jika tidak nyaman untuk meminjamkan uang atau diri sendiri sedang kesulitan uang, makan beranilah untuk mengatakan tidak untuk meminjamkan uang tersebut.
  • Bila perlu, membuat perjanjian secara tertulis terkait tanggal konkret kapan uang itu dikembalikan sejak awal dipinjamkan.

Baca juga: Kisah Urip, Pria Bogor yang Pura-pura Mati karena Utang Rp 1,5 Miliar

Tips menagih utang

Gita mengatakan, jika sudah mempunyai perjanjian sedari awal ketika uang dipinjamkan, maka itu bisa dijadikan patokan seseorang ketika menagih utang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com