Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dianggap Sama, Berikut 7 Perbedaan Aligator dan Buaya

Kompas.com - 26/02/2023, 17:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Sekilas, buaya dan aligator terlihat sangat mirip, sehingga banyak orang sulit membedakannya. Namun jika dilihat lebih dekat, keduanya memiliki sejumlah perbedaan.

Aligator dan buaya termasuk dalam ordo taksonomi yang disebut Crocodylia.

Dilansir dari Live Science, Crocodylia dibagi dalam tiga keluarga besar yakni Alligatoridae (aligator), Crocodylidae (buaya) dan Gavialidae (gharial).

Ordo Crocodylia sendiri memiliki nenek moyang evolusioner yang sama. Namun, sekitar 80 juta tahun yang lalu, Alligatoridae dan Crocodylidae melanjutkan perjalanan evolusi mereka masing-masing.

Baca juga: Bisa Tidur dengan Satu Mata Terbuka, Ini 6 Fakta Buaya Air Asin


Selama jutaan tahun evolusi, baik buaya maupun aligator memiliki penampilan yang relatif sama.

Keduanya memiliki sejumlah kesamaan, termasuk moncong panjang, ekor yang kuat, kaki pendek, dan punggung berlapis tulang.

Tetapi ada beberapa perbedaan yang cukup mudah dikenali, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Rahang dan gigi

perbedaan buaya dan aligator.iStockPhoto/35007 perbedaan buaya dan aligator.

Salah satu cara mudah untuk membedakan aligator dan buaya adalah dengan melihat garis rahangnya.

Aligator memiliki overbite, sehingga gigi di rahang bawah masuk ke dalam dan tidak terlihat saat mulutnya tertutup.

Sebaliknya, gigi di baris bawah rahang pada buaya terletak di bagian luar mulut, dan membentuk lekukan di sepanjang rahang atas.

Sehingga beberapa gigi di rahang bawah muncul saat mulutnya ditutup.

2. Bentuk moncong

Meski sama-sama memiliki moncong yang panjang, bentuknya berbeda antara aligator dan buaya.

Aligator memiliki moncong lebar dan berbentuk U. Sedangkan buaya memiliki moncong berbentuk V yang lebih runcing.

Namun ada pengecualian untuk buaya Crocodylus palustris. Buaya ini memiliki moncong bulat yang mirip seperti aligator.

Baca juga: Mengenal Ikan Aligator, Tak Boleh Dipelihara dan Berbahaya bagi Ekosistem

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com