Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Gejala Heartburn di Pagi Hari, Berikut Cara Mengatasinya

Kompas.com - 21/02/2023, 06:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian orang merasakan heartburn ketika pagi hari dan kondisi ini dapat mengganggu mereka ketika memulai rutinitas.

Dilansir dari Cleveland Clinic, heartburn yang disebut juga nyeri ulu hati adalah rasa terbakar dan sakit pada bagian tengah dada.

Heartburn disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan (refluks) yang melewati dada di dekat jantung.

Kondisi tersebut bisa dialami sesekali, namun sebagian orang merasakannya secara berulang dan berakhir kronis.

Lantas, apa saja gejala heartburn ketiga pagi hari yang wajib diwaspadai beserta cara mengatasinya?

Baca juga: Serangan Jantung atau Heartburn akibat Asam Lambung? Kenali Bedanya

Gejala heartburn di pagi hari

Orang yang mengalami heartburn ketika pagi hari perlu mewaspadai kondisi ini, apalagi jika merasakannya secara berulang.

Sebab heartburn bisa mengisyaratkan gejala hernia hiatus atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

Dilansir dari Very Well Health, berikut beberapa gejala yang dirasakan ketika mengalami heartburn:

  • Rasa terbakar di dada selama beberapa menit bahkan berjam-jam
  • Rasa nyeri di dada ketika membungkuk atau berbaring
  • Tenggorokan terasa terbakar
  • Bagian belakang tenggorokan terasa asam, panas, asin, atau asam.

Di sisi lain, orang yang sudah didiagnosis menderita Gerd berisiko mengalami gejala-gejala lain, seperti:

  • Suara serak
  • Merasa mual
  • Kesulitan menelan
  • Suara serak
  • Dada terasa nyeri.

Baca juga: Kenali, Perbedaan antara Heartburn, Refluks Lambung dan Gerd

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com