Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Ini Cara Google Maps Mendeteksi Lalu Lintas Macet atau Tidak

Kompas.com - 01/02/2023, 15:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Bagi seseorang yang hobi jalan-jalan atau bekerja di layanan transportasi, aplikasi Google Maps mungkin akan sangat membantu.

Melalui layanan peta itu, seseorang bisa menuju ke suatu tempat tanpa perlu menghentikan kendaraan dan bertanya warga setempat.

Selain itu, Google Maps juga mampu memberikan alternatif rute yang lebih cepat dan informasi kondisi lalu lintas.

Rute hijau, kuning, dan merah yang digunakan Google Maps untuk menunjukkan lalu lintas yang lancar, bergerak lambat, atau padat sangat membantu pengguna jalan.

Lantas, bagaimana Google Maps bisa memberikan informasi itu?

Baca juga: Cerita HRD Google yang Dipecat Saat Interview Kandidat Karyawan


Baca juga: Mengenal Dabbawala, Jasa Kirim 200.000 Bekal Tanpa Google Maps dan Aplikasi, Sudah Ada sejak 1890

Sensor

Dikutip dari How Stuff Works, Google Maps mendasarkan tampilan lalu lintas dan rekomendasi rute yang lebih cepat pada dua jenis informasi yang berbeda.

Pertama, data historis tentang waktu rata-rata yang diperlukan untuk menempuh bagian jalan tertentu pada waktu dan hari tertentu.

Kedua, data real-time yang dikirim oleh oleh sensor dan ponsel yang melaporkan seberapa cepat mobil bergerak saat itu.

Versi awal Google Maps hanya mengandalkan data dari sensor lalu lintas, yang sebagian besar dipasang oleh badan transportasi pemerintah atau perusahaan swasta.

Teknologi radar, infra merah aktif atau radar laser, dan sensor, mampu mendeteksi ukuran dan kecepatan kendaraan yang lewat. Mereka kemudian secara nirkabel mengirimkan informasi tersebut ke server.

Data dari sensor ini dapat digunakan untuk memberikan pembaruan lalu lintas secara real-time.

Setelah terkumpul, informasi tersebut menjadi bagian dari kumpulan data historis yang digunakan untuk memprediksi volume lalu lintas di masa mendatang.

Namun, data tersebut sebagian besar terbatas pada jalan raya dan jalan utama, karena sensor biasanya dipasang hanya pada rute yang paling sering dilalui.

Baca juga: Pendiri Google Turun Gunung Lawan ChatGPT

Crowdsourcing

Mode sepeda motor di Google MapsKompas.com/Nanda Mode sepeda motor di Google Maps
Mulai 2009, Google beralih ke crowdsourcing untuk meningkatkan keakuratan prediksi lalu lintasnya.

Saat pengguna ponsel Android mengaktifkan aplikasi Google Maps mereka dengan menyalakan GPS, ponsel mengirimkan kembali bit data secara anonim ke Google yang memberi tahu perusahaan seberapa cepat mobil mereka bergerak.

Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com