Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Heroik Brandon Tsay, Rebut Senjata dari Pelaku Penembakan yang Tewaskan 11 Orang di Monterey Park

Kompas.com - 24/01/2023, 18:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Brandon Tsay menceritakan detik-detik menegangkan ketika ia merebut senjata milik pelaku penembakan di Monterey Park, Amerika Serikat, Sabtu (21/1/2023). 

Insiden penembakan massal di Monterey Park dilakukan oleh Huu Can Tran dan menewaskan 11 orang. 

Huu Can Tran (72) melakukan penembakan massal ketika perayaan Tahun Baru Imlek di Monterey Park setelah melepaskan sedikitnya 42 tembakan. 

Baca juga: Korban Tewas Penembakan di Monterey Park AS Tambah Jadi 11 Orang

Kronologi kejadian

Dilansir dari Today, pertemuan Brandon dengan Tran bermula ketika pelaku melepaskan tembakan di Star Ballroom Dance Studio di Monterey Park.

Berselang 20 menit, Tran masuk ke Lai Lai Ballroom and Studio di Alhambra, tempat Brandon bekerja.

Lokasi tersebut dipenuhi pengunjung yang merayakan Tahun Baru Imlek dan mereka bersenang-senang di dalamnya.

Tetapi, kegembiraan seketika berubah menjadi kengerian ketika Tran masuk pukul 22.30 waktu setempat.

"Ketika saya pertama kali melihatnya yang ada di benak saya adalah, 'Ya Tuhan itu pistol'. Dan yang terjadi selanjutnya adalah kepanikan dari apa yang saya lihat, ada senjata yang bisa membunuh orang," kata Brandon. 

Baca juga: Korban Tewas Penembakan di Monterey Park AS Tambah Jadi 11 Orang

Brandon berpapasan dengan pelaku penembakan

Departemen Sheriff Los Angeles County merilis kolase foto tersangka pria yang diduga terlibat dalam penembakan massal pada Sabtu (21/1/2023) di Monterey Park, California, AS.LOS ANGELES COUNTY SHERIFF'S DEPARTMENT via AP Departemen Sheriff Los Angeles County merilis kolase foto tersangka pria yang diduga terlibat dalam penembakan massal pada Sabtu (21/1/2023) di Monterey Park, California, AS.

Brandon yang berada di Lai Lai Ballroom and Studio ingat betul ketika Tran mengarahkan senjata kepada dirinya.

Beruntung, pada saat itu senjata yang dibawa Tran tidak meletus dan pelaku menurut Brandon terlihat "ingin melukai orang lain".

"Ia mulai mencoba menyiapkan senjatanya sehingga dia bisa menembak semua orangTapi kemudian saya sadar bahwa inilah saatnya untuk melucuti senjatanya," kata Brandon

Brandon berpikiran untuk merebut senjata Tran karena ia punya kesadaran untuk melindungi orang di sekitarnya.

Ia juga ingin menyelamatkan dirinya sendiri walau mengaku hampir meninggal ketika berhadapan dengan Tran.

"Saya sedang memikirkan keluarga dan teman-teman, seperti apa hidup mereka tanpa saya. Saya perlu mengambil senjata itu," ungkapnya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com