KOMPAS.com - Insiden Halloween yang terjadi di Itaewon Korea Selatan hingga puluhan orang pingsan saat konser NCT 127 di Indonesia dipicu oleh kerumunan padat.
Berkaca dari kasus tersebut, seorang profesor psikologi sosial dari Universitas Keele Inggris Clifford Stott mengatakan, ada strategi sederhana agar tetap aman di tengah kerumunan.
"Tidak peduli seberapa besar Anda, seberapa kuat Anda. Jika Anda terjebak dalam kerumunan, semuanya berada di luar kendalimu," ujar Stott, dikutip dari The New York Times, Selasa (1/11/2022).
Berikut 6 cara melindungi diri di tengah kerumunan:
Baca juga: Tragedi Itaewon dan Kanjuruhan, Kenapa Kerumunan Bisa Picu Kematian?
Saat Anda tiba di lokasi konser atau acara yang ramai pengunjung, perhatikan area di pintu masuk.
Jika pintu masuk ke suatu acara tampaknya tidak terorganisasi dengan baik, keamanan dan pemeriksaan tiket membingungkan, maka mungkin acara tidak diatur dengan baik untuk menangani kerumunan.
"Jika acara terlihat kacau, saya akan berusaha menghindari kerumunan yang padat," ujar profesor Universitas of Suffolk Inggris G. Keith Still.
Yang perlu diperhatikan, jika acaranya tanpa kursi, Anda mungkin sebaiknya mencari tempat yang tidak begitu ramai.
Baca juga: Duduk Perkara dan Penyebab Konser NCT 127 Hari Pertama Dihentikan Polisi
Anda wajib mengetahui di mana letak pintu keluar terdekat dari tempat Anda berdiri.
Saat Anda bergerak di seluruh tempat, periksa pintu keluar di dekat tempat konsesi atau kamar mandi, karena lonjakan massa dapat terjadi secara tidak terduga di mana saja.
Anda juga perlu mencari tanda-tanda bahwa kerumunan menjadi terlalu padat atau jalan keluar tidak terjangkau.
Ciri-ciri kerumunan menjadi padat adalah Anda didesak oleh orang-orang di sekitar Anda.
Anda juga harus melihat-lihat apakah ada manager keselamatan kerumunan atau personel keamanan yang memantau situasi. Jika tidak ada, maka mungkin situasi jadi tidak aman.
Baca juga: Konser NCT 127, Keramaian Massa, dan Perlunya Regulasi Berbasis Digital
Taruh tangan Anda di depan dada Anda, untuk menciptakan lebih banyak ruang antara Anda dan orang di depan Anda.
Berdirilah seperti seorang petinju, dengan satu kaki di depan yang lain sehingga Anda lebih stabil dan dapat menyerap tekanan dengan lebih baik dari orang-orang yang mendorong Anda, sarannya.