Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanti-wanti Menkes akan Penularan Covid-19 pada Awal 2023

Kompas.com - 24/10/2022, 10:05 WIB
Rendika Ferri Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewanti-wanti untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus Covid-19 pada awal 2023.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Capaian Kinerja Pemerintah tahun 2022 secara virtual, Jumat (21/10/2022).

“Ujiannya nanti akan kita lihat di awal tahun depan karena beberapa varian baru seperti BA.2.7.5 sudah terjadi di India,” ujar Budi, dilansir dari Kemenkes.

Kewaspadaan ini perlu tetap dilakukan karena akan menghadapi awal 2023, biasanya kasus melonjak pasca-libur natal dan tahun baru.

Lonjakan kasus telah terjadi di Singapura yang semula hanya ratusan kasus, kini menjadi 6.000 kasus per hari.

Kemudian pada Juli hingga Agustus 2022 lalu, hampir sebagian besar negara mengalami lonjakan kasus akibat penularan varian Omicron B4 dan B5.

Menkes pun berharap pada awal 2023, kenaikan kasus Covid-19 dapat dicegah sebagaimana Juli-Agustus 2022.

“Mudah-mudahan nanti di Januari-Februari 2023, kita bisa mencegah kenaikan kasus dengan baik seperti di bulan Juli–Agustus tahun ini. Sehingga, Indonesia akan menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami ada lonjakan kasus,” katanya.

Baca juga: Update Corona 24 Oktober: Kasus Pertama XBB di Indonesia | Spanyol Hapus Aturan Covid-19 bagi Turis

Penanganan pandemi di Indonesia diklaim baik

Kasus di Indonesia pada bulan tersebut termasuk satu dari beberapa negara seperti India dan Cina dengan tingkat kenaikan yang sangat sedikit.

Budi mengatakan, hal tersebut karena strategi penanganan pandemi di Indonesia relatif baik.

Selama 6 bulan dari awal, Indonesia tidak mengalami lonjakan kasus, padahal biasanya 6 bulan awal merupakan siklus kenaikan gelombang karena ada varian baru.

“Jadi artinya memang Indonesia sudah berhasil menangani pandemi dengan recovery lebih baik. Terutama di bulan Juli hingga Agustus ini masih ada tantangan karena varian baru masih akan tumbuh,” ucapnya.

Indonesia juga memiliki tingkat vaksinasi yang baik. Sekitar 440 juta dosis disuntikkan ke lebih dari 204 juta populasi, sehingga imunitas terjaga baik.

Baca juga: Covid-19 Varian XBB Masuk Indonesia, Ada Berapa Kasus?

Puncak kasus mencapai hampir 600.000 per hari pernah dialami, tetapi kini sudah turun menjadi di bawah 2.000 per hari.

Kemudian pasien yang dirawat di rumah sakit sempat mencapai 100.000 orang, sekarang yang masuk rumah sakit sebanyak 3.100 orang.

Selanjutnya, kasus kematian di Indonesia juga sempat tinggi mencapai 1.800 orang per hari. Sekarang sudah berhasil turun ke angka 17 sampai 19 orang per hari.

“Jadi itu adalah pencapaian yang kita raih di masa pandemi ini, dan seluruh dunia juga mengakui bahwa pencapaian ini termasuk yang paling baik khususnya di gelombang terakhir varian ommicron BA.4 dan BA.5,” tuturnya.

Masyarakat diimbau tetap disiplin protokol kesehatan, pakai masker, rajin cuci tangan, dan segera melakukan vaksinasi booster.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com