Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan Mata Merah Korban Kanjuruhan akibat Gas Air Mata, Apakah Bisa Sembuh?

Kompas.com - 10/10/2022, 07:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah korban tragedi Kanjuruhan membagikan kondisi mata yang memerah akibat terpapar gas air mata yang ditembakkan aparat pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Dalam media sosial Twitter, akun ini membagikan kondisi matanya yang mengalami luka akibat gas air mata.

"Sudah seminggu, kondisi mata korban gas air mata di Kanjuruhan masih merah seperti ini," tulis akun ini.

Dalam twit itu, korban tragedi Kanjuruhan mengalami luka di bagian mata. Kedua mata mereka tampak kemerahan.

Dilansir dari Kompas TV, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) juga mencatat, hampir semua korban tragedi Kanjuruhan mengalami luka di bagian mata pasca penembakan gas air mata oleh petugas keamanan.

Mereka di antaranya Fabianca Cheendy Chairun Nisa (14), Rafi Atta Dzia'ul Hamdi (14 tahun), Yuspita Nuraini (25), M. Iqbal (16), dan Ahmad Afiq Aqli.

Semua korban itu sama-sama mengalami pendarahan dalam mata akibat gas air mata.

Lantas, apakah mata para korban karena gas air mata ini dapat pulih? Ini penjelasan dokter.

Baca juga: Update Tragedi Kanjuruhan: Pemberi Perintah Gas Air Mata Bisa Jadi Tersangka | Saat Kejadian, Pintu 12 dan 13 Stadion Tertutup

Penjelasan dokter

Spesialis mata anak dari Jakarta Eye Center (JEC) Dr. Florence M. Manurung mengatakan, luka di bagian mata para korban tragedi Kanjuruhan itu disebut subkonjungtiva bleeding atau perdarahan pembuluh darah kecil sekitar bola mata.

Kondisi itu bisa terjadi karena dua faktor, yakni pasien menggosok mata atau mata terkena trauma tumpul.

Dilansir dari Mayo Clinic, jaringan konjungtiva yang merupakan lapisan transparan di mata itu tidak dapat menyerap darah dengan sangat cepat sehingga darah terperangkap.

Seseorang bahwa mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami subkonjungtiva bleeding sampai melihatnya ke cermin dan memperhatikan bahwa bagian putih mata itu berwarna merah.

Menurut Florence, subkonjungtiva bleeding ini bisa saja terjadi ketika seseorang yang terpapar gas air mata tidak segera membasuh matanya dengan air.

Sebab, hal itu dapat memicu orang tersebut untuk menggosok mata sehingga menyebabkan mata terluka.

"Gas air mata tidak menyebabkan kebutaan. Namun harus segera disiram air bersih yang mengalir agar pasien tidak mengucek mata akibat nyeri," ucapnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (9/10/2022).

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com