Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah E Coli Menyebar Cepat di AS, CDC Lakukan Penyelidikan

Kompas.com - 21/08/2022, 09:06 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki wabah Escherichia coli atau E coli yang menyebar secara cepat.

Setidaknya 15 orang di Michigan dan 14 orang di Ohio menderita sakit.

Sejauh ini, sembilan orang dari 29 yang terinfeksi memerlukan rawat inap tetapi tidak ada yang meninggal, dikutip dari Live Science.

Strain E coli yang tampaknya menjadi penyebab wabah dikenal sebagai E coli O157:H7.

Baca juga: Wabah Salmonella Serang AS, Disebut Bersumber dari Bawang

Jenis bakteri ini menghasilkan racun yang disebut toksin Shiga, serta dapat menyebabkan gejala gastrointestinal yang parah, termasuk kram perut, muntah, dan diare berdarah.

Dalam beberapa kasus, infeksi E coli O157:H7 dapat menyebabkan komplikasi serius yang disebut sindrom uremik hemolitik (HUS).

Kondisi ini dapat merusak sel darah merah, ginja, serta mengakibatkan gagal ginjal dan kematian. Anak-anak dan orang memiliki peningkatan risiko HUS.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia dan Gejalanya

Identifikasi kasus penyakit tambahan

Pejabat kesehatan masyarakat sekarang bekerja untuk mengidentifikasi kasus penyakit tambahan yang terkait dengan wabah.

Mereka juga mewawancarai orang-orang tentang makanan yang mereka makan dalam seminggu sebelum mereka jatuh sakit.

CDC mengatakan, sumber makanan dari wabah tersebut belum dapat diidentifikasi.

Akan tetapi, berdasarkan sampel DNA E coli dari individu yang terinfeksi, kemungkinan mereka semua menjadi sakit karena memakan makanan yang sama.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Penyakit Kusta: Penularan, Gejala, dan Pengobatannya

Organel sel bakteri, ribosom ditunjukkan sebagai butiran kecil dalam sitoplasma. bio.libretexts.org Organel sel bakteri, ribosom ditunjukkan sebagai butiran kecil dalam sitoplasma.

Beberapa kasus E coli baru-baru ini di Michigan dan Ohio belum ditambahkan ke sistem database CDC, sehingga penghitungan diperkirakan akan segera meningkat.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Michigan (MDHHS) telah menerima 98 laporan infeksi E coli pada Agustus ini.

Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 20 kasus yang dilaporkan selama periode waktu yang sama tahun lalu.

"Sementara laporan penyakit E coli biasanya meningkat selama bulan-bulan musim panas yang lebih hangat, lonjakan kasus yang signifikan ini mengkhawatirkan," kata Kepala Eksekutif Medis MDHHS Dr Natasha Bagdasarian.

"Ini adalah pengingat untuk memastikan praktik terbaik dalam hal kebersihan tangan dan penanganan makanan untuk mencegah penyakit bawaan makanan semacam ini," sambungnya.

Baca juga: Apa Itu Bakteri Salmonella, Bahaya dan Penyakit yang Ditimbulkan

Gejala yang mencurigakan

CDC menyarankan untuk segera menghubungi penyedia layanan kesehatan jika memiliki salah satu dari gejala E coli berikut:

  • Diare dan demam lebih tinggi dari 38,9 derajat celcius
  • Diare lebih dari 3 hari yang tidak kunjung membaik
  • Diare berdarah
  • Sering muntah
  • Tanda-tanda dehidrasi, seperti tidak banyak buang air kecil, mulut dan tenggorokan kering, atau merasa pusing saat berdiri.

Baca juga: Ramai soal NaCl Disebut Bisa Bersihkan Bakteri dan Virus di Hidung, Ini Kata Ahli Patologi

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Bakteri E-Coli Di Depok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com