KOMPAS.com - Penyakit lassa fever atau demam lassa kembali mewabah di Nigeria.
Dikutip dari All Africa, Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) mempublikasikan temuan baru demam lassa pada Senin (17/8/2022).
Untuk periode minggu ke-31 tahun 2022 atau pada 1-7 Agustus 2022, telah terkonfirmasi adanya 13 kasus infeksi demam lassa dengan satu kematian.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan, setelah pada minggu ke-30 hanya berjumlah 10 kasus infeksi.
Diketahui bahwa 13 kasus baru demam lassa dilaporkan dari Negara Bagian Ondo, Edo, Kogi, Ebonyi, dan Imo.
NCDC menyebut pada tahun 2022, demam lassa telah menginfeksi total 880 orang dengan adanya 165 kematian.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia?
Baca juga: Virus Polio Muncul di Amerika dan Inggris, Haruskah Indonesia Waspada?
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum ada laporan masyarakat Indonesia yang terkena demam lassa.
"Belum ada laporannya," kata Syahril kepada Kompas.com, Kamis (18/8/2022).
Meskipun begitu, pemerintah tetap memperhatikan perkembangan demam lassa, karena penyakit tersebut merupakan penyakit menular.
"Semua penyakit menular menjadi perhatian. Tapi karena belum banyak menyebar belum menjadi prioritas utama," jelas Syahril.
Perlu diketahui jika demam lassa adalah penyakit zoonosis atau menginfeksi manusia dari kontak dengan hewan terinfeksi.
Hewan tersebut adalah tikus Mastomys yang menularkan virus lewat urin dan tinja mereka.
Demam lassa bukan merupakan penyakit yang baru terdeteksi, penyakit tersebut sudah ditemukan sejak 30 tahun yang lalu.
Berikut ini adalah gejala yang ditimbulkan dari demam lassa dikutip dari laman Kemenkes:
Baca juga: Muncul Virus Langya di China, Virus Apa Itu? Ini Gejala dan Penularannya