Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Keyza Widiatmika
Dosen

Mengajar paruh waktu di Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Indonesia (UI)

"Den" untuk Semua Orang

Kompas.com - 19/06/2022, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAAT saya kecil, kira-kira di era menonton televisi adalah hiburan keluarga selepas magrib, ada dialog klise dalam tiap sinetron yang kami tonton.

“Sarapannya sudah siap, Den.”

“Bapak pergi dinas ke luar kota, Den.”

“Ibu lagi arisan di Puncak, Den.”

Begitu kira-kira yang diucapkan oleh pemeran asisten rumah tangga (atau pembantu) bernama dan berlogat medok Jawa, kepada anak dari majikannya.

Pemeran laki-laki yang dipanggil “Den” itu umumnya memiliki dua ciri khas: 1) kalau perannya adalah seorang bocah SD, ia berbadan sedikit tambun untuk menunjukkan bahwa inilah gizi anak konglomerat, 2) kalau perannya adalah remaja puber, dandanannya klimis.

Meski demikian, yang lebih menarik perhatian adalah nama panggilan yang kemudian saya ketahui diambil dari “Raden”.

Sementara itu dalam ilmu yang terbatas, saya hanya mengetahui gelar “Raden” kalau bukan dari nama pahlawan Raden Dewi Sartika, ya Raden Ajeng Kartini (tanpa mendiskreditkan Pahlawan Nasional lainnya, sungguhlah saat kecil hanya mereka yang saya ketahui memiliki nama tersebut).

Entah memang kebiasaan orang Ibu Kota atau bukan, yang jelas sinetron menyuguhkan kalau anak laki-laki yang tinggal di rumah minimal berlantai dua, otomatis punya gelar kebangsawanan sebagai tuan muda.

Di sinetron, julukan “Den” jadi norma sosial yang dikonstruksi oleh sutradara agar setiap yang berkedudukan sebagai pembantu sadar kepada siapa mereka sedang berbicara.

Makanya saya sempat menduga bahwa para keturuan pahlawan kini telah merambah dunia seni teater modern.

Ternyata dugaan saya salah. Walaupun memang ada sejumlah nama, tapi “Den” dalam sinetron tak ada sangkut pautnya dengan nama para pahlawan.

Apalagi, gelar itu secara spesifik hanya ditujukan kepada anak laki-laki karena yang perempuan dipanggil “Non”.

Di era sebelum kemerdekaan hingga orde lama, ada “Bung” (dulu Boeng) sebagai sapaan istimewa khusus buat kaum lanang yang dipopulerkan Soekarno, meski sebelumnya telah lazim digunakan di Bengkulu.

Penggunaan sapaan ini memiliki sedikit perbedaan: “Bung” di Bengkulu adalah untuk laki-laki yang dihormati (mungkin bisa untuk kakak atau suami), sementara “Bung” versi Soekarno lebih persuasif untuk gerakan revolusi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com