Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Bukan Nefertiti, tapi Nefertari

Kompas.com - 14/06/2022, 05:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

YANG menduga naskah ini adalah lanjutan naskah Bukan Cleopatra, tapi Nefertiti (7 Juni 2022) adalah sangat benar adanya.

Akibat film Cleopatra yang dibintangi pasangan legendaris Elisabeth Taylor dan Richard Burton, maka Ratu Mesir kuno paling popular di dunia masa kini adalah Cleopatra.

Kerap kali Cleopatra dianggap sama dengan Nefertiti akibat sebuah arca dada perempuan cantik bermahkota keren, namun sudah kehilangan satu mata dicongkel oleh entah siapa yang kini menjadi perbendaharaan utama kebanggaan Neues Museum Berlin.

Banyak pihak bukan egiptiologis termasuk saya keliru menganggap Nefertiti menyandang nama lain, yaitu Nefertari. Padahal sebenarnya keduanya sama sekali bukan orang yang sama.

Sementara Nefertiti adalah istri Akhenaton yang merevolusi agama Mesir kuno dari poli menjadi monotheisme, maka Nefertari adalah istri Rameses Akbar yang dianggap sebagai firaun paling digdaya secara politik dan militer sepanjang sejarah Mesir kuno.

Saya pertama kali mengenal Nefertari pada masa berkunjung ke kawasan Abu Simbel yang diselamatkan oleh UNESCO dari petaka tenggelam ke dalam Danau Nasser akibat pembangunan bendungan Aswan sebagai pelopor agenda Pembangunan Berkelanjutan yang dicanangkan PBB sebagai pedoman pembangunan infrastruktur tanpa mengorbankan alam dan menyengsarakan manusia.

Sosok Nefertari ditampilkan pada dua kuil Abu Simbel sebagai seorang permaisuri firaun yang setara dengan suaminya dalam kepemerintahan dan kecendiakawan.

Bahkan di gerbang kuil kecil Abu Simbel, arca sosok tubuh Nefertari ditampilkan dengan mengenakan mahkota bulu yang menjulang tinggi sehingga malah tampak lebih tinggi ketimbang Rameses Akbar.

Makam Nefertari yang ditemukan oleh tim arkeolog Italia di kawasan yang kini disebut sebagai Lembah Para Ratu merupakan makam luar biasa indah.

Menarik bahwa Rameses Akbar malah sama sekali tidak ikut tampil di lukisan lukisan indah di seluruh dinding makam.

Sebagian besar isi makam Nefertari kini berada di museum dengan koleksi arkeologis Mesir terbesar setelah Kairo, yaitu Museo Egizio di Turin, Italia.

Sementara perbendaharaan utama kebanggaan Neues Museum Berlin, Jerman adalah arca dada Nefertiti, maka perbendaharaan utama kebanggaan Museo Egizio Turin, Italia adalah mumi potongan kaki yang diyakini para arkeoegiptolog merupakan kaki Nefertari.

Naga-naganya mumi potongan kaki Nefertari sudah menjadi mumi potongan kaki paling tersohor di marcapada ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com