Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Macet, Ini Wilayah yang Perlu Diwaspadai Pemudik di Jawa Barat

Kompas.com - 27/04/2022, 08:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan 14,7 juta dari 85,5 juta pemudik menuju ke Jawa Barat.

Artinya, sebanyak 17 persen dari total pemudik akan melewati wilayah Jawa Barat.

Sebagai provinsi tujuan mudik yang cukup banyak, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah pemudik terbanyak nomor tiga setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dilansir dari Kompas.com (24/4/2022), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, puncak arus mudik akan terjadi selama tiga hari, yakni pada 28-30 april 2022.

Pada saat itu, sejumlah wilayah di Jawa Barat diperkirakan akan dipadati oleh kendaraan pemudik. Bahkan, besar kemungkinan wilayah tersebut mengalami kemacetan lalu lintas.

Baca juga: Jalur Alternatif Jakarta-Cikampek Saat One Way Mudik Lebaran 2022

Wilayah rawan macet di Jawa Barat

Tingginya antusias masyarakat Indonesia untuk melaksanakan mudik Lebaran membuat pemerintah menyusun sejumlah strategi untuk meminimalisasi terjadinya kemacetan.

Oleh karena itu, Budi menginformasikan sejumlah wilayah di Jawa Barat yang berpotensi mengalami kemacetan lantaran dipadati kendaraan pemudik.

Menurut Budi, terdapat beberapa titik wilayah rawan macet yang perlu diwaspadai oleh pemudik apabila melewati jalanan di Jawa Barat.

Baca juga: Mengenal Skema One Way dan Gage pada Mudik Lebaran 2022

Beberapa wilayah yang rawan macet tersebut, di antaranya:

  • Karawang
  • Subang
  • Indramayu
  • Cirebon
  • Puncak Bogor

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Penerapan Ganjil Genap Arus Mudik Lebaran 2022

Budi menambahkan, kawasan Puncak di Bogor menjadi titik yang sangat penting untuk ditangani.

"Kawasan Puncak, Bogor juga menjadi titik yang krusial untuk ditangani. Karena itu, saya minta kepada Kapolres Bogor dan pemerintah daerah menginformasikan seluas-luasnya mengenai penerapan rekayasa lalu lintas kepada masyarakat," kata Budi.

Polisi mengatur lalu lintas saat terjadi kepadatan kendaraan di jalur wisata Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/2/2022). Tingginya antusiasme masyarakat untuk berwisata pada libur akhir pekan dan libur Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, mengakibatkan kepadatan kendaraan di jalur Puncak Bogor sehingga Satlantas Polres Bogor melakukan rekayasa buka tutup jalur untuk mengurai kepadatan kendaraian.ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA Polisi mengatur lalu lintas saat terjadi kepadatan kendaraan di jalur wisata Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/2/2022). Tingginya antusiasme masyarakat untuk berwisata pada libur akhir pekan dan libur Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, mengakibatkan kepadatan kendaraan di jalur Puncak Bogor sehingga Satlantas Polres Bogor melakukan rekayasa buka tutup jalur untuk mengurai kepadatan kendaraian.

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, selama masa mudik Lebaran, diperkirakan akan terjadi penumpukan kendaraan di sejumlah ruas jalan di Jawa Barat.

"Pada umumnya kondisi jalan baik dan layak digunakan. Namun, ada beberapa penggal jalan yang diprediksi akan terjadi penumpukan yang disebabkan berbagai permasalahan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Update Lokasi Speed Camera untuk Tilang Elektronik di Jalan Tol

Ibrahim menambahkan, sejumlah wilayah yang rawan macet dan perlu diwaspadai pemudik adalah Gadok, Nagrek, Limbangan, Leles, Malambong, jalur Sukabumi, jalur Puncak, dan jalur Cianjur.

Kendati dekimian, pihaknya memastikan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi kemacetan tersebut,

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com