Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Bumi Mematikan San Francisco 7,9 SR Menewaskan 3.000 Orang

Kompas.com - 18/04/2022, 09:35 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 116 tahun lalu, tepatnya pada 18 April 1906, terjadi gempa bumi di dekat San Francisco, California, yang saat itu merupakan kota terbesar di Pantai Barat.

Dilansir dari National Geographic, gempa terjadi di lepas pantai di sebuah singkapan yang disebut Mussel Rock, sekitar pukul 05.00 pagi.

Getaran terasa dari negara bagian Oregon ke Los Angeles, California, dan pedalaman menuju negara bagian Nevada.

Besaran pasti gempa masih diperdebatkan, tetapi perkiraan yang paling umum adalah sekitar 7,9 (gempa yang sangat merusak).

Akibat gempa, terjadi kebakaran di San Francisco karena saluran gas yang putus, kabel listrik yang jatuh, dan lentera yang roboh saat gempa.

Saluran air juga pecah, yang membuat api sulit dipadamkan.

Diperkirakan 3.000 orang tewas selama gempa dan gempa susulan yang berlangsung selama berhari-hari.

Gempa tersebut membuat lebih banyak orang mengungsi dari rumah mereka.

Baca juga: Bagaimana Bangunan-bangunan di Jepang Bisa Tahan Gempa? Begini Penjelasannya

Jam malam dan ancaman tembak mati

Gempa terjadi sebagai akibat dari pergeseran di sepanjang Patahan San Andreas, yang membagi dua Semenanjung San Francisco di sebelah barat kota.

Tanah di sisi timur patahan, termasuk kota dan Teluk San Francisco, bergerak ke selatan, sedangkan tanah di sisi barat didorong ke utara. Lebih dari 6 meter perpindahan terjadi selama gempa.

Dikutip dari History, kebakaran yang terjadi sangat parah. Bangunan bata San Francisco dan struktur kayu bergaya Victoria sangat hancur. Badai api menyebar ke seluruh kota.

Pada pukul 07.00 pagi, pasukan Angkatan Darat AS dari Fort Mason melapor ke Hall of Justice.

Wali Kota San Francisco EE Schmitz menyerukan penegakan jam malam dari senja hingga fajar dan memberi wewenang kepada tentara untuk menembak mati siapa pun yang ditemukan menjarah.

Sementara itu, dalam menghadapi gempa susulan yang signifikan, petugas pemadam kebakaran dan pasukan AS berjuang mati-matian untuk mengendalikan kebakaran yang sedang berlangsung.

Bahkan, sering kali menghancurkan seluruh blok kota untuk membuat firewall.

Hampir 30.000 bangunan hancur, termasuk sebagian besar rumah kota dan hampir semua kawasan pusat bisnis.

Pada tanggal 20 April, 20.000 pengungsi yang terperangkap oleh api besar dievakuasi dari kaki Van Ness Avenue ke USS Chicago.

Sementara itu, pada tanggal 23 April, sebagian besar kebakaran padam. Pihak berwenang memulai tugas membangun kembali kota metropolis yang hancur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com