Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah dan Spesifikasi SM-1, Helikopter Latih Legendaris TNI AU

Kompas.com - 16/04/2022, 19:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara (AU) pernah mengoperasionalkan helikopter latih SM-1 pada era 1950-an.

Dilansir dari tni-au.mil.id, prototipe awal SM-1 adalah GM-1 (Gelikopter Mil atau helikopter Mil) diproduksi oleh perusahaan Mikhail Mil.

GM-1 mulai dirancang sejak 1947 dan terbang perdana pada September 1948.

Nama perusahaan Mikhail Mil diambil dari nama seorang perancang helikopter pertama Rusia, yaitu Mikhail Leontyevich Mil, seorang Teknisi Skuadron Rotor Pertama Angkatan Udara Soviet pada Perang Dunia II.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, GM-1 terus dikembangkan menjadi helikopter Mil Mi-1.

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Tempur EC-725 Buatan PT DI, Bisa Mendarat di Laut!

Pada 1951, pertama kalinya Mil Mi-1 dipamerkan ke dunia Barat melalui pameran di Tushino Air Display.

Saat itu, Mil Mi-1 telah di produksi dalam jumlah yang banyak untuk angkatan bersenjata Uni Soviet, dan diekspor ke sekutu Uni Soviet untuk keperluan sipil dan militer.

Sejak 1954, Mi-1 diproduksi pula di Polandia oleh perusahaan WSK-Swidnik dengan nama SM-1 dan dirancang dalam berbagai versi yang berbeda.

Sebagian besar produksi helikopter SM-1 di Polandia untuk ekspor. Produksi SM-1 di Polandia mencapai ribuan dan berakhir pada 1965.

Sedangkan produksi Mi-1 di Uni Soviet berakhir pada 1961. NATO menyebut, Mil Mi-1 dengan sebutan "Hare" atau Kelinci, karena bentuknya menyerupai Kelinci.

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Panther AS 565 TNI AL: Anti Kapal Selam dan Dibekali Rudal Jarak Jauh

Helikopter SM-1 di Indonesia

Sejak berdiri, seluruh kekuatan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) terdiri dari jenis Fixed Wing Aircraft.

Sejalan dengan perkembangan teknologi kedirgantaraan dunia internasional, serta didukung kondisi geografis Indonesia, AURI membutuhkan jenis pesawat rotary wing atau helikopter untuk meng-cover tugas yang tidak bisa dilakukan oleh pesawat fixed wing.

Keberadaan pesawat helikopter di Indonesia, diawali dengan berhasilnya Wiweko Soepono menyelesaikan sekolah penerbang helikopter di AS pada 1950 dengan jenis Hiller-360. Wiweko menjadi penerbang helikopter pertama Indonesia.

Wiweko kemudian membagi pengetahuan dan pengalamannya kepada Letnan Udara II Joem Soemarsono.

Kemudian, Joem Soemarsono bersama Letnan Udara I R. Soemarsono mengikuti sekolah penerbang helikopter jenis Hiller-12 B di AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com