Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Aiman dan Kisah Investigasinya terhadap Oknum Kepolisian

Kompas.com - 25/02/2022, 15:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Fauzi Ramadhan & Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Sebuah laporan jurnalistik investigasi mendadak viral di media sosial pada Oktober 2021. Laporan tersebut mengangkat kasus pencabulan dan kekerasan seksual terhadap tiga anak yang diduga dilakukan oleh ayah kandung di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Selain itu, laporan investigasi tersebut juga mengungkap adanya pengabaian pihak kepolisian dalam membuka fakta kekerasan seksual yang terjadi. Kemudian, sebagai respons terhadap pengabaian ini, laporan investigasi yang diunggah di situs dan media sosial Project Multatuli memprakarsai tagar #PercumaLaporPolisi.

Desakan demi desakan muncul terhadap Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk melanjutkan proses investigasi kasus kekerasan seksual ketiga anak tersebut.

Bahkan, dilaporkan oleh Kompas Nasional, tagar ini juga turut direspons oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat sertijab sejumlah Kapolda di Jakarta.

Sejak saat itu, berbagai kasus ketidakadilan, penyelewengan, dan pelanggaran aturan yang dilakukan oleh pihak kepolisian mulai banyak bermunculan dan kerap menjadi trending topic di media sosial lewat tagar #PercumaLaporPolisi.

Dari fenomena ini, Aiman Witjaksono, Jurnalis Kompas TV, dalam siniarnya bertajuk “Ada Apa di Balik Banjir Kasus Oknum Polisi?”, berusaha mencari fakta mengapa tagar tersebut mampu membuka tabir banyaknya penyelewengan yang terjadi di tubuh Polri oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Aiman kemudian menyambangi Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri, untuk bertanya mengenai data pelaporan kasus penyelewengan tanggung jawab yang dilakukan oleh beberapa oknum polisi.

Baca juga: Mural, Gambar Dinding yang Lantang Menyuarakan Pergerakan

Sebagai informasi, Divpropam Polri bertanggung jawab atas pembinaan profesi dan pengamanan di lingkungan internal organisasi Polri. Apabila masyarakat menemukan anggota kepolisian yang melawan hukum atau melakukan penyelewengan, masyarakat bisa melaporkannya ke divisi ini.

“Pada tahun 2021, kami menerima 1.730 laporan terhadap anggota kepolisian. Sekitar 1.300 sekian sudah kami selesaikan, hampir 80%-nya dari seluruh laporan,” ungkap Ferdy. Terkait sisa pelaporan yang belum diselesaikan, Ferdy menjelaskan prosesnya masih berjalan dengan mempertimbangkan penilaian jenis pelanggaran.

Lebih lanjut, Ferdy menyebutkan bahwa Divpropam telah menindak sekitar 50% laporan yang masuk. “Terdapat tiga proses terkait pelanggaran oleh anggota, yaitu pelanggaran disiplin, kode etik profesi, dan pidana,” ujar Ferdy.

Salah satu contoh pelanggaran disiplin yang sudah ditindaklanjuti oleh Divpropam adalah penggunaan kendaraan Korlantas Polri oleh oknum anggota untuk kepentingan pribadi pada beberapa waktu lalu.

Kini, demi memudahkan masyarakat untuk mengadukan anggota kepolisian yang melanggar hukum atau menyelewengkan tanggung jawabnya, Divpropam menyediakan layanan aplikasi digital bernama “Propam Presisi”. Aplikasi ini diluncurkan Kapolri pada Oktober 2021 lalu.

Untuk lebih lanjut memahami proses investigasi Aiman Witjaksono mengenai fenomena #PercumaLaporPolisi dan fakta yang ditemukan di Divpropam Polri, dengarkan episode terbaru siniar Aiman Witjaksono bertajuk “Ada Apa di Balik Banjir Kasus Oknum Polisi?” di Spotify dan YouTube Trusty Official.

Segera dengarkan agar tidak ketinggalan episode-episode terbaru yang berisi fakta-fakta menarik dan eksklusif seputar investigasi Aiman. Dengarkan episode selengkapnya dengan mengakses tautan berikut https://dik.si/AimanS1E12.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
10 Mei 'Hari Kejepit', Apakah Libur Cuti Bersama?

10 Mei "Hari Kejepit", Apakah Libur Cuti Bersama?

Tren
Kritik Energi Peradaban

Kritik Energi Peradaban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com