Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Buat Akun Baru dan Kapan Penutupan Prakerja Gelombang 23?

Kompas.com - 18/02/2022, 12:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah membuka pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang ke-23 atau gelombang pertama 2022, Kamis (17/2/2022) pukul 14.15 WIB.

“Dengan mengucap Bismillahirahmanirahim, pada hari ini, saya menyatakan bahwa program Kartu Prakerja Gelombang 23 secara resmi dibuka. Selamat mengikuti Program Kartu Prakerja tahun 2022! Mari melangkah maju, menjadi lebih baik, dan siap dari sekarang!” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Cipta Kerja pada Kamis, (17/2/2022).

Meski begitu, banyak warganet yang sudah pernah mendaftar, tetapi tidak lolos Prakerja dan ingin bergabung lagi.

Mereka bingung apakah perlu membuat akun baru. Bagaimana tanggapan Prakerja?

Baca juga: Tahapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 23 Tahun 2022

Penjelasan Manajemen Prakerja

Direktur Komunikasi, Kemitraan dan Pengembangan Ekosistem (KKPE) Prakerja Sumarna F Abdurrahman menjelaskan, bagi mereka yang sudah pernah mendaftar, tidak perlu lagi membuat akun baru.

Sehingga, yang dilakukan hanya login dan klik 'Gabung Gelombang’ pada dashboard.

"Bisa. Tinggal klik ‘Gabung Gelombang’ dan tunggu infonya di IG @prakerja.go.id," kata Marna pada Kompas.com, Jumat (18/2/2022).

Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 23 Resmi Dibuka, Daftar di www.prakerja.go.id

Pendaftaran Prakerja Gelombang 23 dibuka sampai kapan?

Terkait pendaftaran dibuka sampai kapan, Marna menyarankan untuk menunggu info selanjutnya lewat instagram.

Dilansir Instagram resmi Prakerja, untuk mendaftar program Kartu Prakerja, bagi yang belum punya akun langkahnya sebagai berikut:

1. Kunjungi www.prakerja.go.id 

2. Buat akun:

  • Masukkan email
  • Masukkan data KTP, Kartu Keluarga, nomor HP serta data diri kamu lainnya untuk diverifikasi
  • kuti tes motivasi dan kemampuan dasar.

3. Gabung gelombang:

  • Klik “Gabung Gelombang”
  • Klik pernyataan persetujuan
  • Dapatkan konfirmasi telah gabung gelombang 23.

Baca juga: Link Live Streaming Pembukaan Prakerja Gelombang 23, Dibuka Siang Ini!

Kuota Prakerja gelombang 23

Dalam konferensi pers yang diselenggarakan Kamis (17/2/2022), untuk mendapatkan manfaat Kartu Prakerja, calon penerima harus mendaftar di situs www.prakerja.go.id.

Pada gelombang 23, kuota pesertanya adalah 500.000 orang. Adapun syarat penerima Kartu Prakerja adalah Warga Negara Indonesia berusia 18-64 tahun dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

Sebagai program semi-bansos, Kartu Prakerja masih akan diprioritaskan bagi mereka yang belum menerima bantuan.

Selama 2022, Program Kartu Prakerja juga akan memberikan alokasi bagi 50.000 Calon Pekerja Migran Indonesia.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor 11 tahun 2020, setiap penerima Kartu Prakerja wajib menggunakan bantuan untuk mengikuti pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak menerima Kartu Prakerja. Apabila tidak melakukan hal ini, maka kepesertaannya akan dicabut.

Program Kartu Prakerja adalah program bantuan biaya pelatihan untuk mengembangkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan kewirausahaan angkatan kerja Indonesia melalui ekosistem yang dibangun dengan kemitraan multi-pihak.

Saat ini terdapat 6 platform digital, 181 lembaga pelatihan yang menyediakan 596 pelatihan, 5 mitra pembayaran, 8 institusi pendidikan, 4 job platform yang saling terkoneksi, serta 8 Kementerian/Lembaga dan 17 Pemerintah Daerah yang membantu menyediakan data.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com